RADARSEMARANG.COM, PENGERTIAN pendidikan menurut Redja Mudyahardjo (dalam Sulistiawan, 2008: 18) dapat dibagi menjadi tiga, yakni secara sempit, luas dan alternatif. Secara alternatif pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan secara tepat di masa yang akan datang.
Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran di kelas, dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang telah ditentukan. Pada pertengahan bulan Maret tahun 2020 Indonesia terkena dampak pandemi covid-19.
Dalam rangka menghambat penyebaran Covid-19 (Corona Virus Diseases-19) pemerintah telah menganjurkan agar pembelajaran di sekolah-sekolah dilaksanakan secara online atau dalam jaringan (daring), berkebalikan dengan pembelajaran di luar jaringan (luring)-tatap muka fisik di kelas konvensional.
Pembelajaran daring bertujuan untuk memudahkan aktivitas belajar, karena tidak harus di kelas fisik konvensional, boleh di rumah, kost, dan lainnya. Banyak yang heboh, baik guru, siswa, maupun orang tua terhadap masalah ini.
Berkaitan dengan itu maka penulis sebagai guru berkewajiban untuk tetap memberikan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik dan memberikan penilaian untuk mengukur ketercapaian suatu kompetensi. Dengan melakukan penilaian, baik itu penilaian harian, penilaian tengah semester, maupun penilaian akhir semester dapat diketahui seberapa besar peserta didik memahami materi suatu muatan pelajaran yang telah dipelajarinya.
Seperti halnya yang telah dilakukan penulis, yaitu guru kelas 4 di SDN 03 Sumurjomblangbogo untuk mengetahui hasil belajar peserta didiknya dengan menggunakan media pembelajaran “Google Form” pada saat melaksanakan Penilaian Harian.
Google Form Adalah layanan dari google yang memungkinkan kita untuk membuat survey, tanya jawab dengan fitur formulir online yang bisa dicustomisasi sesuai dengan kebutuhan. Manfaat dari google form diantaranya adalah memudahkan kita untuk membuat sekaligus mengoleksi atau mengumpulkan sebuah data dengan baik dan real time.
Google form bisa digunakan untuk membuat kuisioner atau soal-soal penilaian harian. Untuk penggunaan google form, pengguna harus memiliki akun gmail.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melaksanakan Penilaian Harian dengan menggunakan media Google Form adalah sebagai berikut: pertama, Buka google docs dan pilih form. Dalam form tersebut tersedia beberapa template untuk dipilih sesuai selera atau bisa memilih template blank; kedua, Mengisi kuisioner sesuai yang diinginkan.
Didalamnya terdapat kotak dialog, berupa untitle form untuk mengetikkan judul dari kuisionernya dan kolom deskripsi untuk mengetikkan deskriptif secara inci dan jelas tentang kuisioner yang dibuat agar peserta didik lebih mudah mengerti dan sepaham dengan maksud guru pembuat; ketiga, Menuliskan pertanyaan pada kolom question.
Pada fitur pertanyaan terdapat beberapa jenis pilihan bentuk pertanyaan, antara lain multiple choice dan short answer ataupun jawaban berupa paragraf; keempat, Mengirim link kuisioner ke WhatsApp Grup peserta didik dengan cara mengklik menu send yang berada di pojok kanan bawah; kelima, Meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal penilaian harian yang ada pada kuisioner, dengan cara mengklik link yang telah dishare ke WAG kelas.
Dengan menggunakan google form ini, kita bisa mendapatkan jawaban secara langsung dari peserta didik yang mengikutinya.
Kita tidak perlu meluangkan banyak tenaga untuk memberikan pertanyaan satu persatu pada peserta didik, tetapi kita hanya membagikan sebuah link dari google form yang telah dibuat pada WhatsApp Grup kelas dan meminta peserta didik untuk mengisi kuesioner atau soal-soal penilaian harian secara online.
Hal ini sangat cocok diterapkan pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, yang mana menerapkan pembelajaran dengan sistem daring. (fkp2/zal)
Guru SDN 03 Sumurjomblangbogo, Kab. Pekalongan