30.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Mencetak Pahlawan Milenial dengan Metode Pembelajaran Picture and Picture

Oleh : Sunarti, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Bangsa yang besar adalah bangsa yang terus menghargai jasa pahlawannya. Jika dahulu pahlawan adalah orang yang mengangkat senjata untuk mengusir penjajah, bagaimanakah dengan pahlawan di masa milenial ini, apakah pahlawan masih dipersepsikan sama seperti itu ? Bagaimana generasi milenial mempersepsikan pahlawan pada masa kini ? Akankah lahir pahlawan dari generasi milenial ?

Menurut sejarawan Universitas Indonesia (UI) Bondan Kanumoyoso, cara memaknai pahlawan bangsa masih meninggalkan jurang lebar dengan realitas generasi ini. Pelajaran sejarah hanya berhenti pada glorifikasi masa lalu yang tidak relevan dengan masa sekarang.

Jajak pendapat melalui telepon yang dilakukan Litbang Kompas 19 – 20 Oktober 2019, profil pahlawan masa milenial dipersepsikan sebagai mereka yang kreatif dan inovatif di bidang teknologi informasi (start up, influencer, entrepreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja), ilmuwan dan mereka yang mengharumkan nama bangsa (bidang olah raga, seni budaya, tokoh agama, atlet). Dalam jajak pendapat tersebut muncul nama B.J Habibie, Nadiem Makariem yang disebut sebagai tokoh paling inspiratif, Susi Pujiastuti yang terkenal jargonnya “Tenggelamkan”.

Persoalannya adalah bagaimana sekarang mencetak pahlawan milenial tanpa meninggalkan nilai – nilai kepahlawanan. Untuk mewujudkan hal tersebut, penulis sebagai guru IPS menerapkan metode pembelajaran Picture and Picture.

Pembelajaran metode Picture and Picture diterapkan penulis pada kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta mata pelajaran IPS K.D 3.4 Menganalisis kronologis, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, Pendidikan, sosial, budaya) dari masa penjajahan sampai tumbuhnya semangat kebangsaan.

Pembelajaran Metode Picture and Picture merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan gambar (produk visual lain) sebagai media pembelajarannya, mengharuskan siswa memasangkan dan mengurutkan beberapa gambar dalam urutan yang logis (Suprijono dalam Huda 2014:236).

Gambar harus memenuhi tiga syarat : otentik, sederhana, dan memiliki nilai seni. Metode ini merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang mempunyai ciri – ciri aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Langkah – langkah metode pembelajaran Picture and Picture menurut Supriyono dalam Huda (2014:236) : Pertama, guru menyiapkan dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, Kedua, guru menyajikan materi sebagai pengantar, Ketiga, guru memperlihatkan gambar – gambar pahlawan yang berjuang dengan mengangkat senjata, pahlawan Kebangkitan Nasional dan tokoh – tokoh inspiratif masa kini,

Keempat, guru memanggil murid bergantian memasang atau mengurutkan gambar – gambar menjadi urutan yang logis, Kelima, guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Dari alasan / urutan gambar, guru mulai menanamkan konsep tentang pahlawan dimasa milenial dan memotivasi anak agar bisa memiliki sifat-sifat pahlawaan milenial tanpa meninggalkan nilai-nilai kepahlawanan di masa sebelumnya, Keenam, guru memberi kesimpulan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran.

Penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Picture and Picture berhasil dengan baik dengan indikator mampu memberi pemahaman pada peserta didik tentang pahlawan yang berjuang mengangkat senjata untuk mengusir penjajah, pahlawan masa kebangkitan Nasional dan pahlawan masa milenial.

Pada akhirnya murid terinspirasi dan terbentuklah karakter siswa berupa sifat aktif, kreatif, inovatif, inspiratif bagi semua orang. Maka akan lahirlah pahlawan – pahlawan milenial yang akan membawa kemajuan bangsa dan negara di berbagai bidang serta mengharumkan nama bangsa dan negara. (pr1/ton)

Guru SMP Muhammadiyah 1 Surakarta


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya