RADARSEMARANG.COM, Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Dengan demikian, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dari menganalisa setiap komponen yang dapat membentuk dan memengaruhi proses pembelajaran. Komponen yang dianggap sangat memengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru. Meyakinkan setiap orang khususnya pada setiap guru bahwa pekerjaannya merupakan pekerjaan profesional merupakan upaya pertama yang harus dilakukam dalam rangka pencapaian satandar proses pendidikan sesuai dengan harapan.
Pembelajaran di kelas 4 SDN Samborejo ini juga sebagian besar masih menggunakan metode lama yakni ceramah, hafalan dan terkadang tanya jawab. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka bisa menjadikan siswa bosan dalam belajar. Jika tidak ada variasi metode maka siswa akan merasa jenuh menerima pelajaran, dan hal inilah yang dapat menyebabkan siswa tidak konsentrasi, mengantuk, dan bahkan tidur di dalam kelas saat pelajaran masih berlangsung. Kondisi demikian harus segera diatasi dengan perubahan dalam mengajar. Jika dulu siswa hanya datang, duduk, dan diam, maka saat inilah siswa harus benar-benar dilibatkan dalam proses pembelajaran. Menurut pendapat Confucius (551 SM – 472 SM), apa yang saya dengar, saya lupa, apa yang saya lihat, saya ingat, apa yang saya lakukan saya paham.
Penulis menggunakan metode demonstrasi pada materi Pahlawanku. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000).
Kemudian penulis menerapkan pembelajaran dengan tujuan siswa supaya termotivasi belajarnya yaitu dengan metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang sangat efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara langsung proses terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan.
Berikut ini cara penyajian metode demonstrasi menurut Drs.M. Subana dan Sunarti (2008: 110-112): Pertama, guru menyusun tujuan instruktursional untuk memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar. Kedua, guru mempertimbangkan bahwa pilihan teknik yang digunakannya mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah dirumuskan. Ketiga, guru mengamati apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk siswa demonstrasi yang berhasil. Bila tidak, bisa harus mengambil kebijaksanaan lain. Keempat, guru meneliti nilai yang akan digunakan mengenai jumlah, kondisi, dan tempatnya. Di samping itu, ia juga mengenal baik-baik atau mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi yang dijalankannya dapat berhasil. Kelima, guru mampu menentukan garis besar langkah-langkah yang akan di lakukan. Keenam, guru meyakini tersedia waktu yang cukup sehingga dapat memberi keterangan, bila perlu siswa bisa bertanya. Ketujuh, selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan balk dan bertanya. Kedelapan, guru perlu mengadakan evaluasi.
Dari keuntungan yang dihasilkan dalam penggunaan metode demonsterasi adalah perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari dan pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. (ct3/ton)
Guru Kelas IV SDN Samborejo Kec. Tirto Kab. Pekalongan