RADARSEMARANG.COM, Hampir dua tahun, pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk negeri ini. Dampaknya terasa di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Dampak yang dirasakan di bidang pendidikan adalah proses pembelajaran harus dilaksanakan secara jarak jauh atau daring. Proses pembelajaran berpindah dari sekolah ke rumah atau belajar dari rumah (BDR).
Saat ini, pandemi Covid-19 memang sudah mulai reda. Beberapa daerah sudah memasuki PPKM level 2, bahkan ada yang PPKM level 1. Sehingga pembelajaran mulai dilakukan dengan tatap muka secara terbatas. Namun pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap dilakukan atau menggunakan blended learning yang memadukan antara daring dan luring.
Selama PJJ, biasanya guru memanfaatkan aplikasi google meet dan google classroom. Namun dalam pelaksanaannya, aplikasi ini dinilai masih belum terlalu kuat untuk mendukung kebijakan belajar dari rumah dalam upaya mempertajam pengetahuan dan keterampilan siswa.
Termasuk dalam pembelajaran kimia larutan yang penulis ajarkan di kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Bantarsari, Kabupaten Cilacap. Jika hanya mengandalkan PJJ, tak sedikit siswa yang kurang memahami materi ini. Karena itu, penulis memadukan penerapan aplikasi google meet dan google classroom dengan metode pembelajaran tutor sebaya (peer teaching).
Tutor sebaya adalah metode pembelajaran dengan pendekatan kooperatif, di mana peserta didik ada yang berperan sebagai pengajar (biasanya siswa yang lebih pandai dari siswa yang lain), dan peserta didik yang lain berperan sebagai pembelajar.
Tugas tutor sebaya membantu belajar dalam tingkat kelas yang sama. Juga untuk mengembangkan kemampuan yang lebih baik dalam mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Karena itu, penjelasan yang diberikan oleh tutor sebaya menggunakan bahasa yang lebih akrab.
Menurut Kuswaya Wihardit dalam Aria Djalil (1997:3.38), pengertian tutor sebaya adalah seorang siswa pandai yang membantu belajar siswa lainnya dalam tingkat kelas yang sama. Adapun Hisyam Zaini dalam Amin Suyitno (2004:24 dalam baliteacher.blogspot.com) menyatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-temannya.
Efektivitas tutor sebaya dalam pembelajaran ini dikuatkan oleh Miller (1989 dalam Aria Djalil, 1997:3.34). Ia berpendapat bahwa setiap saat murid memerlukan bantuan dari murid lainnya, dan murid dapat belajar dari murid lainnya.
Dalam pembelajaran materi kimia larutan, kenyamanan dalam belajar oleh tutor sebaya menjadikan siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak mengatur anggota kelompok agar peserta didik memiliki kenyamanan dalam belajar.
Pemilihan tutor sebaya juga ditentukan oleh anggota kelompoknya. Ini agar tutor sebaya tersebut memiliki kepercayaan diri lantaran mendapat kepercayaan dari anggota kelompoknya. Anggota kelompok mempercayai bahwa tutor sebaya yang dipilih mampu membimbing dan memberikan kenyamanan dalam belajar. Sehingga prestasi belajar anggota kelompok meningkat.
Sebaliknya, sang tutor sebaya menjadi merasa memiliki tanggungjawab lebih untuk membantu anggota kelompoknya dalam penguasaan materi kimia larutan menjadi lebih baik. Pembelajaran tutor sebaya ini mampu menciptakan situasi yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. Siswa bisa saling berdiskusi secara terbuka di bawah bimbingan guru. Sehingga siswa termotivasi untuk menguasai materi kimia larutan yang diajarkan.
Dalam pembelajaran tutor sebaya berbantuan google meet dan google classroom ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Alhasil, dalam pembelajaran tutor sebaya ini mengajarkan peserta didik untuk lebih mandiri dan dewasa, serta memiliki rasa setia kawan yang tinggi.
Setelah penulis menerapkan pembelajaran tutor sebaya ini, ternyata prestasi belajar kimia siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Bantarsari, khususnya materi kimia larutan meningkat.
Peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena tutor sebaya lebih mampu menjelaskan kepada teman dibandingkan gurunya. Karena siswa memiliki cara yang berbeda dibandingkan dengan gurunya. Selain itu, kedekatan siswa dengan tutornya, dan kemampuan tutor sebaya menyampaikan materi juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. (*/aro)
Guru Kimia SMA Negeri 1 Bantarsari, Kabupaten Cilacap