31.5 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Word Puzzles Melatih Keterampilan Motorik Siswa dalam Kosakata

Oleh : Marpu’ah, A.Ma

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan transfer knowledge, yang di dalamnya terdapat interaksi yang kuat antara pendidik dan peserta didik dengan tanpa ada perasaan tertekan. Dengan kata lain pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola interaksi yang baik antara pendidik dengan peserta didik di kelas. Sehingga tidak ada beban bagi peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran.

Para pendidik atau guru selalu berusaha memilih metode pembelajaran yang setepat-tepatnya, yang dipandang lebih efektif daripada metode-metode lainnya sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik siswa. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.

Gaya belajar yang tidak tepat bisa membuat anak malas belajar dan menjadi tidak termotivasi di sekolah. Guru perlu peka dalam melihat gaya belajar mana yang paling sesuai untuk anak. Setiap anak unik dan memiliki cara tersendiri dalam belajar. Mengenali gaya belajar anak bisa membantu anak untuk mengerti pelajarannya dengan lebih baik.

Ini terjadi pada pengalaman penulis sebelum masa pandemi, pada kelas 1 SDN 01 Yosorejo, setiap pembelajaran tatap muka mereka bermalas-malasan.
Bermain adalah bagian hidup anak-anak. Kita menyadari bahwa anak kecil dapat belajar keterampilan baru dengan cepat. Mereka tidak banyak mengeluh ataupun merasa malas jika menghadapi sesuatu yang terlihat menantang. Maka penulis menerapkan gaya belajar visual, karena lebih mudah untuk mengerti pelajaran dengan penglihatan. Seperti menggunakan gambar, ilustrasi, diagram, video, dan sebagainya.

Gaya belajar visual tersebut adalah word puzzle. Word puzzle adalah game puzzle untuk anak yang dapat menambah wawasan tentang bahasa. Penguasaan kosakata menjadi kunci menyelesaikan permainan word puzzle. Contoh dari puzzle ini di antaranya teka-teki silang dan boggle. Perkembangan otak anak akan semakin pesat jika kita banyak meluangkan waktu untuk bermain puzzle ataupun alat permainan edukatif lainnya.

Menurut Adenan (1989: 9) puzzle dan games adalah untuk memotivasi diri sendiri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran spelling puzzle atau teka-teki silang antara lain: Pertama, mencurahkan gagasan (brainstorming) beberapa istilah atau nama-nama kunci yang berkaitan dengan pelajaran studi yang telah anda selesaikan.

Kedua, susunlah teka-teki silang sederhana, yang mencakup item-item sebanyak yang anda dapat. Ketiga, bagikan teka-teki kepada peserta didik dengan berkelompok atau individu. Keempat, masukan kata yang bersesuaian dengan panjang kotak yang tersedia secara berkesinambungan sampai seluruh kotak terisi penuh.

Kelima, aturan pengisian kata-kata tersebut berhubungan dengan penyamaan jumlah karakter pada pengisian kata-kata ke dalam kotak teka-teki. Keenam, isilah teka-teki tersebut secara mendatar ataupun menurun. Ketujuh, tentukan batasan waktu. Kedelapan, beri hadiah kepada individu atau kelompok yang mengerjakan paling cepat dan benar.

Dengan pembelajaran word puzzle sangat cocok untuk anak SD, karena didesain untuk melatih koordinasi tangan, mata dan keterampilan motorik halus. Juga dapat mengasah kreativitas sebelum memiliki keterbatasan kreativitas di masa dewasa. (ct3/lis)

Guru Kelas 1 SDN 01 Yosorejo, Kec. Siwalan, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya