RADARSEMARANG.COM, Rangkaian listrik adalah salah satu materi IPA yang diajarkan di kelas 6. Materi ini sangat penting karena berhubungan dengan kehidupan nyata anak-anak.Tujuan pembelajaran materi listrik siswa kelas 6 antara lain membuat rangkaian listrik sederhana dan menjelaskan setiap komponen, membuat dan menggambar rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran.
Materi kelistrikan ini sulit dipahami siswa jika menggunakan metode pembelajaran secara konvensional. Untuk itu guru perlu menerapkan model pembelajaran yang membuat pembelajaran menjadi aktif, kreatif, memyenangkan dan bermakna.
Selain model pembelajaran guru perlu menggunakan media yang dapat memberikan gambaran konkret mengenai materi tersebut. Karena materi kelistrikan di sekolah dasar merupakan salah satu materi abstrak dimana siswa tidak dapat melihat listrik secara langsung. Siswa hanya dapat mengamati efek yang ditimbulkan oleh listrik.
Penulis sebagai guru di SDN Salam 1, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang mengajarkan materi kelistrikan dengan metode contextual teaching and learning dan media PhET Simulations. Sanjaya dalam Nur & Saputra (2018) menyatakan contextual teaching and learning (CTL) strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan kehidupan nyata.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode contekstual teaching and learning ini guru menjelaskan secara garis besar tentang rangkaian listrik yang tersusun secara seri dan paralel.
Siswa dibagi dalam lima kelompok. Setiap kelompok diberi komponen-komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian listrik. Setiap kelompok diminta membuat rangkaian listrik yang tersusun secara seri dan paralel dengan seperangkat komponen listrik tersebut.
Siswa diminta menguji apakah semua komponen dapat bekerja dengan baik. Berdasarkan hasil percobaan membuat rangkaian listrik, setiap kelompok mendiskusikan keunggulan dan kelemahan rangkaian listrik yang tersusun secara seri dan paralel. Setiap kelompok menampilkan dan menjelaskan kerja rangkaian listrik yang dibuatnya di depan kelas, kelebihan dan kelemahan pada masing-masing rangkaian.
Untuk lebih mudah memahami dan menguasai konsep tentang kelistrikan penulis juga menggunakan media Physics Education Technology (PhET). Menurut Prihatiningtyas, dkk (2013:19), PhET adalah software simulasi interaktif yang berbasis research dan berlisensi gratis (free software). PhET digawangi oleh Carl Wieman sebagai pendiri di bawah lembaga tinggi pendidikan yaitu Universitas Colorado.
Berdasarkan situs resmi PhET http://phet.colorado.edu pembuatan software simulasi interaktif ini membantu peserta didik memvisualisasikan konsep secara utuh dan jelas. Kemudian menjamin pendidikan yang efektif serta kebergunaan yang berkelanjutan.
Langkah pertama penggunaan media PhET, penulis mensimulasikan pembuatan rangkain seri dan paralel menggunakan media PhEt. Penulis meminta siswa membuka aplikasi PhET Interactive Simulations kemudian cari sirkuit construction Kit-Dc_Virtual Lab.
Siswa menyusun rangkaian seri dengan memilih komponen lisrik yang tersedia dalam media tersebut. Jika rangkaian tersusun dengan benar maka lampu menyala secara otomatis dan siswa dapat melihat arah arus listrik mengalir dari kutub positif baterai ke kutub negatif.
Pada rangkaian seri ini siswa dapat menghapus salah satu lampu dan terlihat arus listrik tidak mengalir ke lampu yang lain menyebabkan lampu padam. Berikutnya siswa diminta menyusun rangkaian listrik paralel. Setelah itu siswa mengamati hasilnya. Siswa dapat menghapus salah satu lampu dalam rangkaian tersebut hasilnya lampu yang lain tetap menyala.
Dengan menggunakan CTL dan PhET Simulation siswa kelas 6 SD Negeri Salam 1, Kecamatan Salam lebih memahami konsep rangkaian listrik dan meningkatkan nilai hasil belajar. Siswa juga lebih aktif dan bersemangat dalam belajar. Penggunaan PhET Simulations membantu siswa memahami konsep-konsep sains secara visual. Media PhET juga mensimulasikan terjadinya kebakaran jika terjadi arus pendek sehingga siswa juga memahami akan bahaya listrik. (pm1/lis)
Guru SDN Salam 1, Kec Salam, Kabupaten Magelang