RADARSEMARANG.COM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan asesmen nasional sebagai pengganti ujian nasional pada 2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, asesmen nasional tidak hanya mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, tetapi juga mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia,” ujar Mendikbud Nadiem dikutip dari laman Kemendikbud (https://www.kompas.com /tren/read/2020/10/11/103000265/ujian-nasional-jadi-asesmen-nasional-ini-kata-para-guru-?page=all).
Asesmen nasional itu sendiri mencakup tiga hal yakni AKM, survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Ujian nasional memang seharusnya tidak dijadikan penentu kelulusan.
Apalagi, untuk membuat pemeringkatan baik bagi siswa maupun sekolah.
Dampak positif dari kebijakan ini adalah kelulusan tak lagi berbasis mata pelajaran sehingga hal ini mengurangi beban siswa baik dari sisi psikologis maupun ekonomi.
Adapun asesmen itu akan dilakukan di tengah jenjang, misalnya saat kelas 4 SD dan bukan kelas 6 SD, kelas 8 SMP dan bukan kelas 9 SMP, juga kelas 11 SMA bukan kelas 12 SMA.
Alasannya, pertama, ujian di tengah jenjang memungkinkan pihak pendidik punya waktu untuk memperbaiki kualitas siswa sebelum lulus dalam suatu jenjang, entah itu lulus SD, lulus SMP, atau lulus SMA.
Perbaikan berdasarkan hasil asesmen dan survei tak akan bisa dilakukan bila hasilnya baru diketahui di akhir jenjang pendidikan.
Hasil dari ujian itu bakal menunjukkan kepada guru-guru, siswa mana saja yang membutuhkan bantuan ekstra supaya kualitasnya bisa sesuai target.
Alasan kedua, asesmen di tengah jenjang diterapkan agar tak ada lagi ujian akhir yang menjadi beban siswa dan orang tua.
Sebagai guru kelas 4 di SDN Butuh 1 Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang, penulis juga berusaha mempersiapkan AKM dengan semaksimal mungkin.
Membimbing siswa agar siap menghadapi AKM pasti menjadi salah satu tujuan guru. Soal yang menantang serta beban belajar yang berat membuat guru harus kreatif dalam membimbing siswa.