RADARSEMARANG.COM, Berpikir kritis merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki setiap orang untuk menganalisis ide atau sebuah gagasan ke arah yang lebih spesifik untuk mengejar pengetahuan yang relevan tentang dunia dengan melibatkan evaluasi bukti. Keterampilan berpikir kritis sangat penting bagi siswa karena dengan keterampilan ini siswa mampu bersikap rasional dan memilih alternatif pilihan yang terbaik bagi dirinya (Jumaisyaroh and Napitupulu 2014).
Kemampuan berpikir kritis Di SMP Negeri 2 Banyudono mata pelajaran IPS dikembangkan dengan menggunakan alur pembelajaran Merddeka dengan tema Perubahan Sosial Budaya di masa pandemi Covid 19. Kata Merddeka ini merupakan akronim dari Mulai dari diri; Eksplorasi konsep; Ruang kolaborasi; Refleksi terbimbing; Demonstrasi kontekstual; Elaborasi pemahaman; Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. Proses pembelajaran dengan alur Merddeka terdiri dari 8 tahap dengan bentuk kegiatannya sesuai dari akronim tersebut di atas.
Mulai dari Diri. Dalam tahap ini, siswa melakukan refleksi awal mengenai materi yang akan dibahas. Siswa akan diberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Pertanyaan yang diajukan guru adalah Apa yang kamu ketahui tentang perubahan ?. Perubahan apa yang kamu rasakan disekitarmu ?. Bagaimana sikap kamu menghadapi perubahan itu ?
Eksplorasi Konsep. Dalam tahap ini, siswa diminta untuk membaca materi dan mencatat hal-hal penting tentang materi Perubahan Sosial Budaya di buku Materi yang mereka punya, dan diberikan kesempatan untuk mencari tambahan informasi dari sumber lain.
Ruang Kolaborasi. Dalam tahap ini, siswa diminta untuk berkolaborasi dengan siswa yang lain dalam kegiatan kelompok. Guru memberikan pertanyaan sebagai bahan diskusi, pertanyaan ini bersifat penguat siswa dalam memahami materi. Pertanyaan yang diajukan adalah : Berikan kesimpulan apa yang dimaksud perubahan sosial budaya !. Apa faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial budaya ?. Jelaskan bentuk-bentuk perubahan sosial budaya dan berikan contohnya. Bagaimana cara kita menyikapi perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat ?.
Refleksi Terbimbing. Dalam tahap ini, siswa akan diajak untuk merefleksikan kembali materi yang sedang dipelajari. Guru akan memberikan pertanyaan pemantik sebagai bahan refleksi. Dalam kegiatan ini pertanyaan yang diajukan guru berdasarkan hasil jawaban pada kegiatan ruang kolaborasi. Siswa juga akan mendapat penguatan dan umpan balik positif dari guru.
Demonstrasi Kontekstual. Dalam tahap ini, siswa diminta untuk membuat sebuah rencana penerapan materi yang dipelajari di sekolah. Siswa diminta membuat tugas untuk mengidentifikasi perilaku masyarakat sebelum ada pandemi covid 19, perilaku masyarajat saat ada pandemi covid 19 dan mengidentifikasi budaya baru yang muncul setelah ada pandemi covid 19.
Elaborasi Pemahaman. Dalam tahap ini siswa diajak untuk berdiskusi bersama guru. Dalam kegiatan ini, siswa dan guru berdiskusi tentang perubahan sosal budaya di masa pandemi covid 19 berdasarkan pekerjaan yang dibuat siswa pada tahap demontrasi kontektual.
Koneksi Antar Materi. Dalam tahap ini, siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari materi yang dibahas yaitu Perubahan Sosial Budaya di masa pandemi Covid 19. Mereka juga diminta untuk membuat keterkaitan antara materi hari itu, dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
Aksi Nyata. Dalam tahap ini, siswa diminta menerapkan pengetahuan yang diperoleh di kelas atau di sekolah. Kegiatan siswa adalah membuat rencana kegiatan jika sekolah sudah mulai tatap muka dengan menerapkan budaya baru yaitu budaya new normal.
Berdasarkan proses pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Banyudono dalam menerapkan alur Merrdeka, ada optimisme bahwa alur pembelajaran Merddeka diterima dan siswa serta berdampak positip terhadap cara pandang siswa tentang belajar. (fkp2/ton)
Guru IPS di SMP Negeri 2 Banyudono
