RADARSEMARANG.COM, Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan daya fisik dan daya pikir. Keterampilan membaca salah satu hal pokok untuk dapat menambah pengetahuan.
Pengetahauan/informasi yang diperoleh bersumber dari kemampuan seseorang dalam memahami bacaan/teks. Agar mampu memahami bacaan/teks diperlukan keterampilan membaca pemahaman.
Membaca pemahaman menurut Rusmini dan Juanda dalam Amirudin (2018) menyatakan bahwa membaca pemahaman atau reading for understanding adalah bagian dari keterampilan membaca dengan tujuan utama untuk memahami isi pesan yang ada di dalam bacaan.
Membaca pemahaman memfokuskan pada penguasaan isi bacaan, bukan pada indah, cepat atau lambatnya membaca. Hal utama dalam keterampilan membaca pemahaman seseorang mampu mengungkapkan kembali isi teks.
Teks eksplanasi merupakan salah satu materi membaca di kelas VI yang membutuhkan keterampilan membaca pemahaman. Teks eksplanasi adalah teks tentang proses terjadinya suatu fenoma alam, sosial, ilmu pengetahuan, serta budaya yang disajikan berdasarkan fakta.
Kompetensi dasar dalam teks ekplanasi yaitu siswa mampu mengidentifikasi informasi. Untuk mengidentifikasi informasi pada teks siswa harus membaca keseluruhan. Selanjutnya siswa diharapkan mampu mengungkapkan kembali informasi di dalam teks dengan benar.
Pada kenyataannya daya baca siswa kelas VI SDN 2 Bobotsari terhadap teks eksplanasi masih rendah. Hasil tersebut disebabkan teks disajikan sangat panjang tanpa gambar sehingga konsentrasi menurun. Rendahnya daya baca siswa mendorong penulis menciptakan solusi kreatif.
Sebagai solusi penulis menerapkan metode KPK yang terdiri dari Kenali (preview), Pahami (read), Koreksi (review) horisontal. Metode tersebut memiliki beberapa tahap yaitu tahap kenali (preview), tahap ini untuk mengetahui secara sekilas beberapa struktur teks yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pahami (read), tahap ini adalah untuk memahami informasi yang terdapat dalam teks berdasarkan kebutuhan.
Tahap yang terakhir adalah koreksi (preview), tahap ini sebagai koreksi dan sekaligus memastikan atas informasi yang diperoleh telah sesuai atau belum dengan tujuan. Kesesuaian informasi dibuktkan dengan cara siswa mampu mengungkapkan kembali informasi dalam teks. Pola membaca horisontal artinya pola membaca dengan cara mata terpusat dari ujung kanan setiap baris dengan cepat (Haryadi dalam Amirudin, 2018).
Penerapan metode KPK horizontal pada tahap kenali/preview guru menyiapkan beberapa judul teks ekplanasi, judul yang pilih dari peristiwa yang sederhana sampai komplek. Setelah mengenali beberapa judul, siswa diberi kesempatan untuk menentukan judul yang disukai. Tahap pahami/read siswa memnbaca teks yang dipilihnya, selanjutnya siswa mengidentifikasi informasi yang terdapat pada teks.
Informasi yang diperoleh selanjutnya dicatat dalam sebuah tabel yang memuat bagian-bagian teks ekplanasi. Pada tahap koreksi/review, siswa mengungkapkan kembali informsi yang diperoleh dengan cara mencocokan dengan informasi yang ada di dalam teks secara utuh. Selama proses siswa melakukan teknik membaca horizontal agar lebih terfokus pada informasi yang dicari.
Dengan penerapan metode KPK/P2R horisontal kemampuan siswa dalam mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi mengalami peningkatan. Informasi yang diperoleh lebih akurat dan sesuai dengan tujuan. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian Amirudin (2018) menjelaskan dengan metode P2R hasil belajar pada kompetensi dasar mengidentifikasi teks eksplanasi mengalami peningkatan.
Kegiatan membaca harus dilakukan dengan cara terus-menerus sampai dengan membaca itu menjadi sebuah kebutuhan. Membaca bukan hanya berfungsi sebagai sarana untuk menjawab pertanyaan dalam belajar. Membaca bagian dari pola hidup dalam meningkatkan potensi diri dalam memperoleh pengetahuan. (ftp1/ton)
Guru SDN 2 Bobotsari Kec. Bobotsari Kab. Purbalingga
