RADARSEMARANG.COM, Kesulitan anak dalam belajar merupakan masalah yang harus disikapi oleh guru dengan serius. Terkait hal tersebut dalam masa pandemi ini anak juga mengalami kesulitan lebih besar dalam memahami materi pelajaran yang diterima secara online daripada pempelajaran secara luring. Khususnya dalam materi membuat laporan pengamatan.
Laporan hasil pengamatan adalah lapaoran yang berisi teks, foto, grafis, dan tabel yang disusun dari suatu peristiwa atau kejadian (Mulyono Sri Hutomo, 2021). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) laporan pengamatan adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang disusun dan didasarkan pada hasil pengamatan dan fakta yang ada melalui kalimat diskripsi.
Deskripsi adalah tulisan yang bisa melukiskan sebuah kisah yang bertujuan untuk mengajak pembaca agar bisa memahami, merasakan, dan menikmati objek yang dibicarakan seperti suasana hati, aktivitas dan sebagainya (Henry Guntur Tarigan, 1994).
Membuat laporan pengamatan merupakan salah satu materi pada anak kelas VI Tema 1 Sub Tema 1 Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1 Ide Pokok dalam Teks Laporan. Dengan materi membuat lapaoran pengamatan dalam bentuk teks deskripsi diharapkan anak mampu mendeskripsikan atau menggambarkan ciri khusus makhluk hidup dengan cara menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi.
Dalam kehidupan sehari-hari, guru sering menggunakan teks deskripsi untuk menyampaikan beberapa hal. Misalnya, guru menceritakan kucing kesayangan guru, guru akan menggambarkan ciri khusus kucing yang guru miliki. Misalnya, warna bulunya, warna matanya, bentuk ekornya, dan kebiasaannya, dan lain-lain. Kegiatan itu merupakan salah satu bentuk teks deskripsi.
Namun, pada kenyataannya, anak kelas VI mengalami kesulitan untuk memulai atau mengawali dalam membuat kalimat deskripsi bila diberi tugas untuk membuat teks deskripsi. Untuk mempermudah pemahaman tentang teks deskripsi bagi anak SD N I Bejiarum, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah agar tidak mengalami kesulitan dalam menulis teks deskripsi, guru juga harus menjelaskan apa itu tujuan teks deskripsi.
Agar anak mempunyai gambaran yang nyata, guru giring anak dengan pemahaman tujuan teks deskripsi yaitu agar pembaca seakan-akan memperoleh kesan atau citraan sesuai dengan pengamatan, perasaan, dan pengalaman. Masa sekarang, guru, juga anak-anak mungkin kurang maksimal dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), karena tidak sepenuhnya tatap muka.
Pembelajaran saat ini masih menggunakan blended learning (luring dan daring). Pada saat luring, setelah saya menyampaikan penjelasan tentang pengertian dan tujuan teks deskripsi, saya mencoba mendeskripsikan objek secara sederhana di kelas. Saya menyuruh anak-anak untuk mengeluarkan tumbuhan yang mereka bawa.
Dari sekian banyak tumbuhan milik anak, saya ambil satu tumbuhan yang berbeda atau yang mempunyai ciri khusus dari tumbuhan yang lainnya. Saya angkat tumbuhan itu, saya tunjukkan ke anak-anak, kemudian saya rangsang anak-anak agar mereka berani mengungkapkan pendapat dengan beberapa pertanyaan yang sudah saya siapkan berkaitan dengan ciri tumbuhan yang saya tunjukkan tersebut. Akhirnya, satu per satu dari mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.
Setelah terjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu, saya sampaikan kepada anak bahwa mereka telah mampu menyampaikan gambaran atau mendeskripsikan suatu objek secara sederhana, yaitu mendeskripsikan benda (tumbuhan) milik temannya. Dari contoh yang sederhana itu, akhirnya anak-anak paham apa yang dimaksud dengan teks deskripsi.
Setelah anak-anak paham apa itu teks deskripsi, guru memberi tugas kepada anak-anak agar mereka berlatih membuat laporan dalam bentuk teks deskripsi tentang ciri-ciri khusus makhluk hidup. Mereka bisa membuat teks deskripsi dengan menggambarkan tentang hewan kesayangannya, atau tumbuhan yang ada di sekitarnya rumahnya. Pada saat luring, anak-anak diminta untuk mempresentasikan teks deskripsi yang mereka kerjakan. Teman yang lain memperhatikan dan memberi penilaian. (fkp2/ton)
Guru SD Negeri 1 Bejiarum