31 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Sujud Lebih Bermakna dengan Metode Sidemon

Oleh : Lilia Rohma Dewi, S.Ag

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sujud termasuk ibadah yang teragung dan dicintai oleh Allah SWT. Karena, di dalamnya, terkandung kesempurnaan, penghinaan, perendahan diri dan penghambaan kepada Allah SWT. Bagaimana tidak? Kepala merupakan anggota tubuh yang terletak paling atas kita sungkurkan ke tanah sebagai bentuk ketundukan kepada Sang Pencipta.

Sujud mendidik manusia bersikap rendah hati, menjauhkan dari sikap sombong dan takabur. Makin banyak orang bersujud, maka makin bersih jiwanya serta makin tinggi kesadaran rohaninya. Sujud juga bentuk jati diri seorang muslim. Kita sering melihat pemain sepak bola muslim yang melakukan selebrasi sujud sebagai perayaan gol.

Begitulah sujud dilakukan sebagai identitas/jati diri. Rasulullah bersabda bahwa sujud merupakan waktu di mana manusia paling dekat dengan Allah SWT. “Jarak paling dekat antara seorang hamba dengan Allah swt adalah ketika (hamba tersebut) sedang sujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika sujud.” (HR. Abu Hurairah).

Sebagai seorang muslim, penting memahami dan menghayati makna sujud, maka pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 39 Semarang, pada materi macam-macam sujud guru memakai metode pembelajaran simulasi demontrasi (sidemon). Tujuannya agar siswa mengetahui, memahami dan menghayati makna sujud yang dilaksanakan di luar salat sehingga menjadi pembiasaan yang bisa dilakukan sehari-hari.

Metode simulasi adalah satu metode pembelajaran yang memperagakan sesuatu dalam bentuk yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya. Dan menyajikan pengalaman belajar dengan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.

Menurut Muhibbin Syah (2013: 22) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

Metode pembelajaran simulasi demontrasi sangat tepat untuk diterapkan pada materi macam-macam sujud, dengan pertimbangan materi ibadah aplikatif seperti ini, dibutuhkan tindakan nyata dan perlu dipraktikkan secara langsung. Karena siswa akan semakin memahami situasi yang sebenarnya.

Ada beberapa kelebihan dalam penerapan metode pembelajaran sidemon ini antara lain, siswa akan lebih aktif karena terlibat langsung. Siswa akan bertambah pengalaman belajarnya dan fokus. Siswa juga akan mendapatkan pemahaman yang lengkap dalam waktu singkat. Namun selain kelebihan metode ini juga memiliki kekurangan antara lain penerapan metode ini membutuhkan waktu yang panjang dan persiapan yang cukup matang.

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut. Pertama guru menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai. Dalam hal ini materinya macam-macam sujud yang dilakukan di luar salat. Guru menjelaskan kepada siswa akan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan.

Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat. Guru mengulang kembali langkah-langkahnya dan menjelaskan alasan setiap langkah tersebut.

Guru menugaskan salah satu siswa unatuk melakukan demonstrasi. Selanjutnya guru memberikan gambaran masalah yang sudah didemontrasikan untuk disimulasikan. Guru membagi siswa beberapa kelompok. Mengatur pelaksankan simulasi yang dimainkan oleh kelompok pemeran. Dan mempersilakan untuk memperagakan di depan kelas.

Pembelajaran dengan metode simulasi demontrasi ini menimbukan respons yang sangat positif. Siswa lebih aktif dan antusias sehingga mudah memahami materi sebagai pengalaman belajarnya.

Tercapainya tujuan pembelajaran yaitu meningkatnya hasil belajar dalam memahami materi macam-macam sujud yang dilaksanakan di luar salat yang mudah diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. (ips2/lis)

Guru SMP Negeri 39 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya