RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN mengenai materi rotasi dan revolusi bumi merupakan materi pada kelas 6 SD. Pada tema Menjelajahi Angkasa Luar khususnya materi Tata Surya, guru harus menggunakan berbagai media atau alat peraga yang tujuannya untuk memahamkan siswa secara cepat tentang konsep rotasi dan revolusi bumi dan bulan. Pembelajaran dengan media elektronik akan jadi masalah bagi sekolah-sekolah yang tidak mempunyai peralatan yang memadai.
Sedangkan di SDN Pretek 01 ada 8 kelas, hanya mempunyai satu proyektor sehingga guru harus tetap memberikan pembelajaran yang menarik dan membuat siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Proses pembelajaran Tata Surya sedikit sulit untuk didemokan menggunakan alat peraga. Salah satu metode yang tepat untuk membelajarkan tentang rotasi dan revolusi bumi adalah dengan menggunakan metode bermain peran.
Metode bermain peran yaitu metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat perilaku pura-pura atau berakting dari siswa sesuai peran yang telah ditentukan. Dalam hal ini, siswa diberikan peran sebagai matahari, bumi, dan bulan. Sebelum memulai bermain peran persiapkan dulu beberapa peralatan atau gambar yang dibutuhkan. Pertama, siapkan gambar matahari, bumi, dan bulan, gambar tersebut kita beri tali agar mudah dikalungkan. Pada kesempatan ini akan mengonstruksi beberapa konsep berkait dengan kala rotasi bumi, kala rotasi bulan, kala revolusi bumi dan bulan.
Matahari yaitu benda langit yang bisa memancarkan cahaya sendiri. Cahaya matahari sampai ke bumi secara radiasi. Kemudian panggil satu anak untuk berperan menjadi matahari. Kemudian, kalungkan gambar bertuliskan matahari di lehernya. Kemudian satu siswa lagi menjadi bumi dengan memakai gambar bumi.
Kedua siswa saling berhadapan, pada keadaan diam guru bertanya kepada siswa bagian mana dari bumi yang terjadi siang hari? Siswa akan menjawab bagian bumi yang menghadap matahari. Sehingga konsep siang hari adalah peristiwa terang benderang di sebagian bumi yang menghadap matahari. Sedangkan konsep malam hari adalah peristiwa gelap gulita pada bagian bumi yang membelakangi matahari. Bumi ternyata berputar pada porosnya, peristiwa ini disebut rotasi bumi.
Pada kehidupan sehari-hari, semua menyaksikan seolah-olah bumi tidak bergerak dan mataharinya yang bergerak. Untuk konsep ini, bisa diinformasikan bahwa matahari tetap berada di tempatnya, sedangkan bumi beredar mengelilingi matahari. Jadi revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari.
Kemudian meminta siswa yang paling kecil untuk berperan sebagai bulan dengan mengenakan gambar bulan. Bulan adalah satelit bumi, berputar pada porosnya dan mengelilingi bumi. Kecepatan bulan berotasi sama dengan kecepatan bulan berevolusi yaitu 29,5 hari. Hal inilah yang mengakibatkan “wajah” bulan yang kelihatan dari permukaan bumi selalu sama. Hal inilah yang tidak bisa diperagakan melalui model alat yang dibuat dari bola plastik dan terdiri atas matahari, bumi, dan bulan.
Dengan menggunakan simulasi, maka bisa meminta kepada siswa untuk meletakkan penggaris menghadap ke depan. Kemudian dia bergerak mengelilingi bumi sambil tetap menghadap bumi. Anak-anak yang lain diminta untuk mengamati arah yang dibentuk oleh penggaris apakah ketika “bulan” berputar mengelilingi bumi berubah arah atau tidak.
Pembelajaran dengan bermain peran merupakan usaha untuk membantu siswa belajar mengenai Tata Surya. Pembahasan materi ini untuk mengetahui bahwa peredaran bulan dan bumi mengelilingi matahari dijadikan dasar untuk penyusunan kalender.
Dengan melibatkan siswa dalam proses mungkin membutuhkan kesabaran dan sangat melelahkan, butuh energi dan waktu lebih banyak. Namun kelelahan itu akan terbayar lunas ketika menyaksikan siswa kita mampu mengonstruksi sendiri konsep-konsep yang ada pada materi Tata Surya. Tentunya dengan pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa semakin bersemangat dalam belajar. (rs2/ida)
Guru SDN Pretek 01, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang