30 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Menulis Recount Text dengan Project Based Learning dalam Diary

Oleh : Rofiatun, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, DI masa pandemi ini, harapannya pembelajaran tetap berjalan dengan baik walaupun belum bisa melalui tatap muka langsung. Melalui pembelajaran jarak jauh guru diharapkan bisa memilih metode ataupun model yang paling tepat, bisa diterima oleh siswa tanpa membebani mereka. Di sini penulis mencoba mengambil salah satu metode saintific dengan model pembelajaran project based learning dalam meningkatkan keterampilan menulis recount dalam bentuk diary bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Semarang.

Menurut Kapusuz dan Can, 2014 Project Based Learning merupakan sebuah metode mengajar yang melatih siswa untuk menciptakan sebuah proyek/produk dari sebuah proses pembelajaran yang diawali dengan pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dalam aktivitas secara nyata. Dengan kata lain proyek disini sebagai media yang digunakan siswa dalam melakukan explorasi dan menganalisis pengetahuan yang mereka dapatkan selama proses pembelajaran.

Keunggulan penerapan model Project Based Learning yaitu: Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting dan perlu dihargai. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks. Meningkatkan kolaborasi. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.

Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang berkembang sesuai dunia nyata. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dalam dunia nyata. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran “ (Kurniasih dalam Nurfitriyani, 2016)

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Project Based Learning menurut Rois dalam Lestari (2015) adalah sebagai berikut: Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang start with the big question). Merencanakan proyek (design a plan of the project). Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Menyusun jadwal aktifitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktifitas dalam menyelesaikan proyek. Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project).

Pendidik bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktifitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the out come). Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberikan umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktifitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Bagaimana penerapan Project Based Learning di SMP Negeri 12 Semarang dalam meningkatkan keterampilan menulis teks recount berbentuk diary? Pertama, pendidik memberikan pertanyaan esensial yang berhubungan dengan sebuah pengalaman baik pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain yang sudah pernah mereka dengar. Kedua, pendidik mendesain perencanaan proyek dengan menyampaiakn alat dan bahan yang harus disiapkan, meliputi: buku kecil, pena, kamus. Ketiga, pendidik dan peserta didik menyusun jadwal aktifitas dalam menyelesaikan proyeknya. Disini peserta didik mendapat alokasi waktu satu minggu. Peserta didik setiap harinya menulis minimal lima kalimat dengan pola past tense, tentang apa yang mereka alami setiap hari di buku harian mereka. Jika peserta didik mengalami kesulitan, mereka bisa bertanya melalui grup WA kelas.

Keempat, pendidik melakukan monitoring terhadap aktifitas peserta didik melalui Microsoft teams di rumah tugas. Pendidik bisa memberikan umpan balik langsung secara individu untuk proses penulisan kalimat di dalamnya. Kelima, menguji hasil dengan meminta peserta didik mengumpulkan buku catatan hariannya (diary) ke sekolah. Setelah diberikan umpan balik melalui Microsoft teams dan peserta didik membetulkan jika ada yang salah. Keenam, mengevaluasi pengalaman. Pendidik beserta peserta didik melakukan refleksi terhadap aktifitas dari hasil proyek yang sudah dijalankan baik secara individu maupun kelompok.

Melihat hasil yang dikumpulkan peserta didik, Project Based Learning mampu meningkatkan keterampilan menulis text recount dalam bentuk diary. Peserta didik menjadi gemar menulis, mencurahkan semua kejadian yang mereka alami setiap harinya. (ips2/zal)

Guru SMPN 12 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya