RADARSEMARANG.COM, Media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki peran penting, agar komunikasi dan informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa. Perubahan sasaran belajar begitu sangat cepat dan masif mengharuskan pendidik mengupdate ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat.
Jika tidak, siswa cenderung akan lebih senang mengakses pembelajaran melalui teknologi mutakhir daripada menerima pembelajaran langsung dari dosen atau gurunya. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang media dan teknologi serta pemanfaatannya merupakan kebutuhan mendesak untuk mengatasi lajunya perubahan generasi ke generasi berikut gaya dan karakter mereka dalam menggunakan teknologi (Yaumi & Damopolii, 2015).
Telegram adalah aplikasi pesan instan berbasis cloud yang fokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling berkirim pesan teks, audio, video, gambar dan sticker dengan aman (Fahana & Ridho, 2018). Di SMP Negeri 1 Kejobong, penggunaan telegram menjadi salah satu sumber komunikasi yang memudahkan siswa dalam memperoleh informasi.
Keunggulan aplikasi Telegram yakni gratis, tidak ada iklan atau biaya, mengirim pesan lebih cepat karena berbasis cloud, lebih ringan ketika dijalankan. Ukuran aplikasi lebih kecil, dapat diakses dari berbagai perangkat secara bersamaan seperti smartphone, tablet, komputer, laptop dan lain-lain secara bersamaan, mengizinkan kita berbagi foto, video, file (doc, zip, mp3).
Manfaat penggunaan telegram dalam pembelajaran adalah privasi (pesan telegram yang sangat dienkripsi dan dapat dihapus sesuai pengaturan), Berbasis cloud (memungkinkan mengakses pesan dari beberapa perangkat), Cepat (memberikan pesan lebih cepat daripada aplikasi lainnya), Terdistribusi (server Telegram tersebar di seluruh dunia untuk keamanan dan kecepatan), terbuka (Telegram memiliki API yang terbuka dan protokol gratis untuk semua orang).
Gratis, tanpa iklan. Tidak ada biaya berlangganan. Aman dari serangan hacker, powerful ( tidak memiliki batas pada ukuran media dan chatting). Dalam pembelajaran komunikasi global sendiri, ketika telegram digunakan sebagai media komunikasi, Telegram dijadikan sebagai alat transmisi untuk mendistribusikan konten-konten pembelajaran. Konten pembelajaran dapat berupa teks, audio maupun video.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut guru membentuk sebuah grup pada aplikasi Telegram. Anggotanya terdiri dari satu kelas kelompok belajar. Konten pembelajaran di-upload. Ketika mengupload konten, guru memberikan informasi terkait pembelajaran, siswa dapat membaca dan memberikan tanggapan kepada guru melalui chat di grup. Apabila terdapat hal-hal yang belum dipahami, pertanyaan dapat ditulis di chat grup dan didiskusikan bersama siswa lain dengan arahan dari guru.
Evaluasi dilakukan oleh guru dengan mengajukan pertanyaan evaluasi pada grup baik secara langsung maupun dalam bentuk file dengan menyertakan deadline pengumpulan jawaban.
Guru dapat mengembangkan pemanfaatan aplikasi telegram ini sesuai kebutuhan pembelajaran, segala informasi yang berkaitan dengan pembelajaran dikomunikasikan awal melalui Telegram.
Bentuk komunikasi guru dengan siswa seperti halnya kelas tatap muka (face-to-face), di dalam kelas maya (e-learning) juga harus dikelola dengan baik agar tercipta kelas yang kondusif dengan keaktifan dan kreativitas guru dan siswa di dalamnya.
Saat materi disampaikan dalam grup chat, guru meminta siswa agar tidak berkomentar terlebih dahulu. Setelah materi selesai disampaikan, pendidik memberi kesempatan untuk siswa bertanya, hal ini akan menciptakan diskusi antara pendidik dengan siswa, juga antara siswa dengan siswa, sehingga tercipta suasana kelas (kelas maya/group chat) yang kondusif. Sehingga penggunaan aplikasi telegram sebagai sarana komunikasi yang memudahkan siswa untuk mendapatkan informasi pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Kejobong. (fkp1/lis)
Guru SMPN 1 Kejobong, Kabupaten Purbalingga