RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran pada masa pandemi seperti saat ini banyak menimbulkan problematika bagi siswa, guru, dan orang tua. Siswa tidak bisa mendapatkan pembelajaran secara luring karena dapat menimbulkan hal-hal yang akan tidak diinginkan.
Pada pembelajaran daring siswa kurang aktif dalam menyampaikan aspirasinya sehingga mudah jenuh dan mengalami ketidakmajuan dalam belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk menggerakkan siswa agar semangat belajar.
Belajar diartikan sebagai proses perubahan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya (Ernest R Hilgart, 1984). Di kelas 6 SD Negeri 1 Bejiarum, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, ada siswa yang kurang memahami materi Tema 2 sub tema 1 pembelajaran 1 tentang adaptasi hewan. Sehingga guru berusaha mencari solusi agar siswa bisa mengerti dan memahami materi dengan senang dan mudah. Salah satu usaha yang diambil guru adalah menggunakan metode resitasi dalam pembelajaran.
Metode resitasi atau pemberian tagihan adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dimana guru memberikan tagihan tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tagihan yang dikerjakannya (Supriatna, Nana, dkk, 2007). Jadi resitasi merupakan metode mengajar dengan siswa diharuskan membuat resume tentang materi yang sudah disampaikan guru, dengan menuliskannya pada kertas dan menggunakan bahasa sendiri.
Langkah awal yang dilakukan guru adalah menyiapkan perangkat pembelajaran, media, dan sumber pembelajaran yang sesuai dengan keadaan di masa pandemi. Dalam memberi materi pelajaran secara daring dan luring tidak bisa 100 persen siswa masuk bersama untuk mendapatkan pelajaran. Siswa yang mengikuti daring maupun luring dibagi dalam 50 persen dari jumlah keseluruhan siswa dan masuk bergantian.
Pertemuan pertama guru memberi apersepsi pada siswa dengan memberi pertanyaan pancingan seputar materi yang akan disampaikan, diharapkan siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan benar. Selanjutnya guru menerangkan secara singkat materi pelajaran saat itu dan memberi beberapa contoh hewan yang adaptasinya berbeda antara hewan yang satu dengan hewan lainnya.
Guru membimbing siswa yang mengikuti luring dengan melihat video pembelajaran yang ditampilkan. Siswa yang mengikuti daring video pembelajaran yang berisi penjelasan dan gambar materi dikirim lewat WA grup kelas. Siswa dan guru melakukan tanya jawab di tengah-tengah pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana materi yang bisa diterima siswa. Selanjutnya guru memberi tagihan kepada siswa dari tagihan yang telah disiapkan, tagihan-tagihan tersebut ada yang dikumpulkan saat itu juga dan ada yang dikerjakan dirumah dan dikumpulkan keesokan harinya.
Tagihan yang harus dikumpulkan pada saat itu adalah mengerjakan lembar kerja (LK) sedangkan tagihan yang dikumpulkan keesokan harinya adalah siswa harus menempelkan empat gambar hewan yang cara adaptasinya berbeda. Satu gambar diletakkan ke dalam kotak dan bawahnya diberi keterangan tentang cara hewan tersebut beradaptasi. Bahasa yang digunakan siswa dalam membuat resum menggunakan bahasa siswa itu sendiri.
Pada akhir pelajaran guru mengumpulkan pekerjaan siswa, dari hasil resum tiap siswa di ketahui siswa yang sudah mengerti berjumlah 98 persen dan siswa yang belum mengerti tentang materi pelajaran yang telah dipelajari hanya 2 persen. Sehingga diketahui siswa mengalami banyak kemajuan dalam belajar pada materi adaptasi hewan menggunakan metode resitasi.
Setelah mengetahui hasil siswa dalam belajar, guru mengambil langkah-langkah yang berbeda untuk siswa yang sudah paham dan siswa yang kurang paham. Sehingga anak yang kurang paham bisa lebih optimal lagi memahami materi pelajaran yang telah dipelajari. (fkp1/lis)
Guru SD Negeri 1 Bejiarum, Kec. Kertek, Kabupaten Wonosobo