RADARSEMARANG.COM, Untuk menghadirkan pengalaman konkrit dalam bentuk nyata khususnya dalam pelajaran Penjaskes konsep ataupun praktik (pengelolaan jasmani), maka seorang guru hendaknya menggunakan media/ alat peraga sehingga pengalaman belajar yang dimiliki oleh peserta didik benar-benar nyata dan tersimpan dengan baik dalam pemahaman peserta didik.
Untuk menghadirkan pengalaman konkrit dalam bentuk nyata khususnya dalam pelajaran Penjaskes konsep ataupun praktik (pengelolaan jasmani), maka seorang guru hendaknya menggunakan media/ alat peraga sehingga pengalaman belajar yang dimiliki oleh peserta didik benar-benar nyata dan tersimpan dengan baik dalam pemahaman peserta didik.
Aktifitas olahraga bagi peserta didik kelas V sekolah dasar bukanlah merupakan pengalaman yang bersifat abstrak. Oleh karena itu penggunaan alat peraga kardus bekas yang tepat sangat penting dilakukan untuk memudahkan peserta didik dalam mempelajari praktik lompat jauh. Salah satu alternatif alat peraga yang bisa digunakan dalam praktik lompat jauh adalah Kardus Bekas (KB).
Menurut Suherman (2009:7), tujuan pendidikan jasmani secara umum deklasifikasi menjadi empat tujuan perkembangan, yaitu: (1) Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitnes). (2) Perkembangan gerak.
Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skill full). (3)Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya. (4) Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
Menurut Samsudin (2008: 5) bahwa materi pelajaran Penjas meliputi; pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga; aktifitas pengembangan; uji diri/senam; aktifitas ritmis; aktivitas air; dan pendidikan luar kelas (out door) disajikan untuk membantu siswa agar memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman dan efektif.
Senam merupakan olahraga yang sangat efektif untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan anak. Senam ketangkasan membutuhkan keseriusan dan latihan yang teratur (Tri Hananto Budi Santoso, dkk, 2007: 49).
Untuk itu kebutuhan akan modifikasi olahraga sebagai suatu pendekatan alternatif dalam mengajar pendidikan jasmani mutlak perlu dilakukan. Guru harus mampu memiliki kemampuan untuk melakukan modifikasi keterampilan yang hendak diajarkan agar sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Minimnya sarana dan prasarana olahraga yang ada di sekolah-sekolah menuntut guru untuk lebih efektif dalam pembelajaran. Guru harus dapat melakukan kegiatan olahraga dengan sarana dan prasarana olahraga yang ada, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Sarana adalah segala sesuatu yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan olahraga. Kurangnya sarana yang ada bukan berarti pelaksanaan pembelajaran tidak dapat berjalan.
Oleh sebab itu, guru Penjasorkes dapat memanfaatkan kardus bekas untuk melaksanakan pembelajaran Penjasorkes pada materi lompat jauh. Diharapkan dengan melakukan pembelajaran di luar sekolah maka pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan.
Langkah-langkah pembelajaran PJOK materi ”lompat jauh” pada siswa kelas V SDN 02 Wisnu sebagai berikut: 1) Guru memulai kegiatan dengan kegiatan apersepsi, guru memberi penjelasan bahasan materi yang akan dipelajari. 2) Guru menjelaskan langkah-langkah lompat jauh. 3) Guru mengajak siswa ke halaman sekolah untuk mendemonstrasikan gerakan lompat jauh. 4) Selesai pembelajaran, semua siswa berkumpul di halaman. 5) Penutup, guru memberikan penguatan, tanya jawab hal-hal yang belum dipahami atau diketahui siswa terkait materi pelajaran hari tersebut. (ra2/ton)
Guru SDN 02 Wisnu-Kec.Watukumpul – Kab.Pemalang