RADARSEMARANG.COM, PANDEMI Covid-19 yang melanda seluruh negara memberikan dampak di berbagai aspek kehidupan. Tidak terkecuali di dunia pendidikan juga terkena dampak pandemi Covid-19. Upaya mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan agar kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya, maka pemerintah melakukan kebijakan dalam sistem pendidikan dilakukan secara online atau sistem dalam jaringan (daring) sejak Maret 2020.
Berbagai media yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Media pembelajaran jarak jauh tersebut harus kita kuasai, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran tersebut di antaranya aplikasi google meet, aplikasi zoom, google classroom, youtube, televisi, maupun media sosial whatsapp.
WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip BlackBerry Messenger. WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain (https://www.neliti.com/publications/188850/penggu naan-media-online-whatsapp-dalam-aktivitaskomunitas-one-day-one-juz-odoj).
Semua media tersebut dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju, dan mau tidak mau kitas ebagai pendidik harus segera menggunakan media tersebut, untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Karena pembelajaran dilaksanakan dengan sistem jarak jauh.
Dengan pembelajaran tersebut dapat mempermudah para orang tua untuk melakukan monitoring anakanaknya. Pembelajaran jarak jauh menuntut kreativitas baik dari guru maupun siswa bahkan orang tua ikut terlibat. Kondisi pandemi saat ini menuntut kita sebagai pendidik dalam hal ini kita sebagai guru untuk dapat berinovasi menggunakan media pembelajaran dari pola tatap muka menjadi pola maya, dengan menerapkan model pembelajaran lain yang digunakan oleh guru sebagai media penyampaian materi, yaitu pembelajaran jarak jauh, serta kombinasi antara tatap muka dan pembelajaran daring.
Metode ini tidak menuntut siswa untuk datang ke sekolah. Siswa dapat mengases semua materi maupun soal bahkan absensi harian melalui internet yaitu melalui WA group yang dilaksanakan oleh tenaga guru-guru di SMP Muhammadiyah 10 Andong dengan chat atau video call dengan menggunakan WA group.
Guru-guru menggunakan fasilitas WA atau sering dikenal dengan WhatsApps, di mana guru membuat WhatsApps group sehingga semua siswa dapat terlibat dalam grup. Tugas-tugas diberikan melalui WhatsApps. Bahkan jika memang siswa masih belum memahami maka guru juga akan menambahkan dengan mengirimkan video ataupun melakukan WhatsApps Video Call dengan siswa.
Pengumpulan tugaspun lebih memudahkan siswa melalui pesan WhatsApps, dengan cara siswa memfoto tugas tersebut dan mengirimkan pada guru. Bahkan video tutorial yang dibuat oleh guru banyak juga yang diunggah lewat WhatsApps.
Pemantauan WA digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan dan mengumpulkan tugas – tugas serta juga di gunakan sebagai saranaa bsensi kehadiran siswa. Alasan guru memilih menggunakan WA adalah lebih praktis, lebih mudah dipahami anak, lebih efektif kerena tidak membutuhkan banyak quota dalam proses pembelajaran. Alasan lain adalah siswa sudah familiar dan semua orang tua wali murid dapat menggunakannya.
Saat ini, WA lebih mudah dan dapat dijangkau banyak kalangan. Kelebihan dalam penggunaan WA adalah lebih mudah dalam mengoperasikannya dan lebih mudah dalam pengiriman soal dan materi. Dengan alasan – alasan tersebut dan kepraktisan dalam pengunaannya mengapa WA group merupakan salah satu media dalam pembelajaran jarak jauh yang digunakan di SMP Muhammadiyah 10 Andong. (lbs2/zal)
Guru SMP Muhammadiyah 10 Andong, Boyolali