RADARSEMARANG.COM, Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, motivasi memiliki arti dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Pengertian lainnya adalah suatu usaha yang menyebabkab seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya. Dari pengertian di atas, cukuplah jelas bagi kita para guru dan pendidik di manapun di seluruh wilayah Indonesia bahwa penting sekali motivasi terus menerus diberikan kepada siswa siswi kita, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar jam kegiatan pembelajaran.
Dalam desain RPP yang akan kita laksanakan dalam tiap pertemuan, di awal pasti ada kegiatan pemberian motivasi. Bentuk pemberian motivasi bermacam-macam tergantung dari kreativitas guru yang bersangkutan.
Bagian terpenting dari pemberian motivasi ini terletak pada tujuannya. Apa tujuan guru untuk memberikan motivasi tersebut? Pada umumnya pemberian motivasi di awal pembelajaran bertujuan untuk: 1) Menggiring dan membawa alam pikiran siswa masuk ke dalam kegiatan pembelajaran yang akan kita sajikan, 2) Mendekatkan alam pikiran siswa dengan konsep yang akan kita sajikan, 3) Memberikan dorongan semangat kepada siswa sehingga mereka menjadi antusias dalam mengikuti pelajaran.
Di pertengahan kegiatan dan di akhir kegiatan pembelajaranpun, kita tetap bisa memberikan motivasi kepada siswa. Bentuk-bentuk pemberian motivasi sangatlah beragam, misalnya: 1) Pemberian angka/nilai. Pemberian angka/nilai dalam setiap tugas atau ulangan pada siswa akan memotivasi siswa untuk bersaing dengan teman-temannya. Selain itu, pemberian nilai akan membangun pendidikan karakter bertanggung jawab dan disiplin.
Dengan pemberian tugas yang diberi batas waktu pengumpulan, akan melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, sekaligus siswa akan berusaha mengumpulkan tugas tersebut tepat pada waktunya (disiplin). Jangan sampai terjadi guru memberikan tugas tetapi tidak dinilai, bahkan dibiarkan menumpuk dimeja guru.
Hal ini akan menimbulkan sikap antipati siswa kepada guru tersebut. Jika suatu ketika diberi tugas lagi, akan banyak siswa yang tidak peduli dengan tugas tersebut.
2) Pemberian hadiah. Ada 2 jenis bentuk hadiah yang bisa diberikan kepada siswa atas prestasi atau keberhasilan pencapaian suatu kegiatan baik secara individu maupun kelompok. Hadiah dalam bentuk barang, misalnya berupa makanan kecil, barang-barang seperti buku, alat tulis ataupun jenis barang yang sesuai untuk anak sekolah. Hadiah nonbarang misalnya pemberian tepuk tangan serta pujian. Pemberian hadiah dalam bentuk barang maupun nonbarang ini dapat meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran yang kita ampu.
Anak akan merasa tersanjung jika mendapatkan hadiah dari guru tiap kali hasil ulangannya bagus. Dampak yang dihasilkan dari kegiatan pemberian hadiah ini akan memotivasi siswa lain untuk berprestasi dengan cara berkompetisi.
3) Pemberian kepercayaan. Siapapun orangnya, jika diberi kepercayaan, akan sangat tersanjung dan bahagia. Rasa senang ini tentunya akan berimbas pada semangatnya untuk terus melangkah maju dalam bidang tersebut.
Siswa kita juga akan mengalami hal yang sama, pada saat-saat tertentu, kita perlu memberikan kepercayaan kepada siswa dalam melakukan kegiatan. Dengan guru memberikan kepercayaan, siswa akan merasa tertantang untuk menggunakan kepercayaaan tersebut dengan baik. Dalam hal ini, guru sudah menanamkan karakter bertanggung jawab.
Jika pemberian motivasi ini bisa kita berikan secara terus menerus, siswa akan merasa nyaman karena dihargai oleh guru tersebut. Perasaan nyaman ini tentunya akan berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa. Setidaknya, memunculkan rasa aman dan nyaman pada diri siswa merupakan bagian dari tugas kita sebagai pendidik. Maka, ciptakanlah kondisi nyaman baik secara jasmani maupun rohani pada kegiatan pembelajaran di dalam ataupun di luar kelas. (dd2/ton)
Guru Kelas V SD Negeri Cebongan 01 Salatiga