RADARSEMARANG.COM, Salah satu tren positif dalam dunia pendidikan pada masa pandemi adalah maraknya video tutorial. Dalam sebuah artikel pada laman www.techsmith.com, The Ultimate Guide to Easily Make Instructional Videos, Justin Simon mendeskripsikan video tutorial sebagai sebuah metode instruksional untuk mengajarkan proses atau memberikan petunjuk langkah demi langkah.
Merujuk pada materi bahasa Inggris SMP kelas 9, video tutorial adalah salah satu wujud aplikatif dari teks prosedur. Genre teks ini bertujuan untuk membantu pembaca melakukan atau membuat sesuatu secara runtut.
Eksistensi video tutorial menjadi bermakna jika kita mengingat kembali Edgar Dale’s Cone of Experience yang menjadi referensi untuk memahami bagaimana pembelajar menyerap pengetahuan secara efektif. Dengan melihat dan mendengarkan, seseorang dapat menyerap 50 persen informasi yang disajikan. Sedangkan dengan melakukan suatu kegiatan, pembelajar dapat menangkap informasi hingga 90 persen. Sebuah video tutorial yang menyajikan informasi dalam bentuk audio visual akan memberikan manfaat yang optimal ketika diikuti dengan praktik.
Adalah sebuah tantangan tersendiri bagi para guru dalam mengelola pembelajaran jarak jauh (PJJ). Terkhusus dengan pemanfaatan teknologi informasi yang sangat dinamis. Para pendidik dipanggil untuk senantiasa meningkatkan keterampilannya, terkhusus dalam dunia digital. Pemanfaatan video tutorial menjadi salah satu penunjang dalam pengembangan profesionalitas tersebut, baik secara individu maupun kolegial.
Ketika kebijakan PJJ dihadirkan di tengah pandemi, sekolah dituntut untuk sigap mengambil langkah dalam pengelolaan pembelajaran. SMP Negeri 2 Salatiga memantapkan diri untuk bergerak dengan prakasita Classroom, Learning Management System (LMS) berbasis Moodle. Awalnya, LMS ini menjadi barang yang asing.
Berbagai referensi yang tersebar di dunia maya menjadi sumber belajar yang dapat kami manfaatkan, termasuk video tutorial. Informasi tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh guru di sekolah melalui workshop yang dilaksanakan secara daring maupun luring terbatas.
Mempelajari sebuah keterampilan digital tentu saja tidak bisa instan, perlu pengulangan agar menjadi mahir. Dengan keterbatasan yang ada, video tutorial menjadi salah satu jawaban atas tantangan ini karena fleksibilitasnya untuk diputar kembali atau dijeda sesuai kebutuhan. Video-video tutorial sederhana diproduksi oleh admin untuk membantu para guru mempelajari atau mengulang materi tentang fitur-fitur bawaan maupun tambahan yang dipakai dalam prakasita Classroom.
Pemanfaatan video tutorial untuk mendukung pembelajaran juga diterapkan bagi peserta didik, baik pengenalan prakasita Classroom maupun produk-produk digital lainnya. Video-video tutorial tersebut diunggah pada channel YouTube atau Google Drive, sehingga para peserta didik dapat dengan mudah mengaksesnya.
Salah satu pengalaman yang sudah dilakukan penulis adalah pengenalan Google Jamboard. Penulis membuat video tutorial tentang cara mengunduh, menginstal dan memanfaatkan beberapa fitur yang ada di dalamnya, baik dalam tampilan layar ponsel maupun laptop/PC.
Dalam pembuatan video tutorial tentu ada hal-hal pokok yang perlu diperhatikan agar hasilnya optimal. Pada artikel yang sama, Justin Simon menyebutkan tujuh langkah penting yang dapat diikuti. Yaitu mengenali audiens, menulis storyboard dan naskah, merekam narasi, merekam layar, melakukan penyuntingan, menambahkan intro, serta memproduksi dan membagikannya.
Video tutorial yang dibuat oleh guru memiliki nilai lebih, meskipun kualitasnya mungkin belum sepadan dengan yang dibuat oleh para profesional. Kedekatan secara kolegial, institusional dan emosional menjadi faktor yang menjadikannya lebih personal dan bermakna untuk menjadi media pendukung pembelajaran, baik bagi guru maupun peserta didik. (dd2/lis)
Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Salatiga