26 C
Semarang
Sunday, 11 May 2025

Enjoy, Tumbuhkan Kreativitas Siswa melalui Pendekatan Bervariasi

Oleh: Endang Dwi Purwanti, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SETIAP guru seyogyanya dapat mengajar di depan kelas, bahkan mengajar itu dapat di lakukan pula pada sekelompok siswa di luar kelas atau di mana saja. Mengajar merupakan salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi guru dan setiap guru harus menguasainya serta terampil melaksanakan mengajar itu. (Daryanto, 2010: 159). Masalah mengajar telah menjadi persoalan para ahli pendidikan sejak dahulu sampai sekarang.

Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa dimana mereka adalah makhluk hidup yang memerlukan bimbingan dan pembinaan untuk menuju kedewasaan. Disamping Seorang guru harus menguasai mata pelajaran yang diberikan tetapi perlu juga memahami mereka yang dipimpinnya dalam proses pendidikan.

Permasalahan yang dihadapi peserta didik di SDN 02 Pantianom Kecamatan Bojong terutama kelas 6 sebelum masa pandemi beberapa siswa ada yang suka bicara, ada yang membuat keributan. Maka guru tidak bisa menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain.

Pendekatan yang digunakanpun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi. Hal ini penulis memilih menerapkan pendekatan variasi dalam pembelajaran. Dengan mengadakan pendekatan variasi maka ketrampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipan.

Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan (Mulyasa:2013).

Tujuan mengadakan variasi menurut (Syaiful Bahri Djamarah:2013) adalah: Satu, meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar. Dalam jumlah siswa yang besar biasanya ditemukan kesukaran untuk mempertahankan agar perhatian siswa tetap pada materi pelajaran yang diberikan.

Kedua, Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi. Di dalam diri siswa sudah ada motivasi, yaitu motivasi instrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadarannya sendiri memperhatikan penjelasan guru. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dororngan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Disini peran guru berfungsi sebagai motivasi.

Ketiga, membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah, Suatu kenyataan yang tidak bisa dipunkiri bahwa dikelas ada siswa dan siswi yang kurang senang terhadap seorang guru. Kurang senangnya siswa terhadap guru disebabkan gaya belajar mengajar yang kurang bervariasi. Keempat, memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.

Sebagai seorang guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan yang mendukung tugasnya dalam mengajar. Kelima, mendorong anak didik untuk belajar, menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru sedangkan kewajiban belajar adalah tugas anaka didik.

Dengan pendekatan variasi dalam pembelajaran hasilnya siswa kelas 6 terangsang untuk aktif dan kreatif dalam belajar, tentu saja tidak lepas dari lingkungan belajar yang kondusif. (ct3/zal)

Guru SDN 02 Pantianom, Kab. Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya