RADARSEMARANG.COM, IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam. Guru dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Pengalaman yang bermakna tersebut bisa dilakukan melalui proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik melalui kegiatan yang dapat menghidupkan suasana belajar yang menyenangkan.
Lingkungan alam sekitar merupakan sumber belajar dan bisa menjadi sumber masalah yang dapat digali/dipelajari oleh peserta didik melalui proses observasi dan eksplorasi untuk menemukan masalah. Observasi dan eksplorasi bisa menjadi langkah awal dalam menerapkan metode ilmiah.
Belajar IPA akan lebih konkret atau nyata dan lebih mudah dijalani oleh peserta didik bila dalam proses belajarnya diterapkan metode ilmiah. Dengan memanfaatkan alam dan lingkungan sekitar mereka sebagai sumber belajar.
Sebagai pendidik kita dituntut kreativitas yang tinggi untuk menggunakan metode mengajar yang bervariasi dan menyenangkan. Guru harus dapat mendesain pembelajaran yang bervariasi, memberikan kegiatan pembelajaran yang menarik untuk siswa sehingga siswa tidak merasakan kebosanan dan kejenuhan. Kegiatan belajar yang bervariasi, menyenangkan menjadikan siswa lebih senang, antusias, dan lebih mudah memahami materi pelajaran.
Di antara variasi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah pembelajaran dengan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar). Pendekatan JAS menekankan pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi dunia nyata sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik. Pendekatan ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep materi pelajaran dan cara mengaitkannya dengan dunia nyata.
Alimah dan Marianti (2016) menyampaikan pendekatan pembelajaran JAS secara komprehensif memadukan berbagai kegiatan antara lain eksplorasi melalui proses investigasi, konstruktivisme, dan keterampilan proses dengan pembelajaran yang bersifat kooperatif.
Sri Mulyani, dkk (2008) juga menyatakan penjelajahan alam sekitar mengajak peserta didik aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk mencapai kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotornya. Sehingga memiliki penguasaan ilmu dan keterampilan, penguasaan berkarya, penguasaan menyikapi dan penguasaan bermasyarakat.
Area sekitar SMK Negeri 1 Karangdadap, Kabupaten Pekalongan masih banyak dijumpai kebun, pekarangan, dan sawah yang suasanya masih sejuk dan asri sehingga cocok untuk sumber belajar IPA. Penulis menerapkan pendekatan JAS dalam penyampaian materi Interaksi Makhluk Hidup yang masuk di KD 3.4.
Memahami komponen- komponen dan bentuk interaksi dalam ekosistem. Materi tersebut ada di Kompetensi Keahlian Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) kelas X. Pendekatan JAS sangat cocok bila diterapkan pada materi Interaksi Dalam Ekosistem.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Materi Interaksi Dalam Ekosistem dengan pendekatan JAS adalah sebagai berikut. Pertama, guru menyiapkan materi bahan ajar yang diberikan untuk siswa. Kedua, guru memberikan cakupan materi secara singkat.
Ketiga guru membentuk kelompok-kelompok kecil yang heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Keempat, guru menjelaskan LKS yang harus dikerjakan selama menjelajah lingkungan sekitar. Langkah pertama hingga keempat dilakukan secara daring. Selanjutnya berupa penugasan kelompok di luar jam pelajaran dengan menjelajah alam. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang sudah dirancang sebelumnya.
Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya dengan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya melalui zoom meeting. Menjelang akhir pembelajaran guru memberikan pendalaman materi secara klasikal. Langkah terakhir adalah guru memberikan tes secara online untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Pendekatan JAS memungkinkan peserta didik belajar secara kooperatif, berkolaborasi dalam kelompok yang menyenangkan. Sehingga peserta didik dapat menghubungkan antara pengetahuan yang mereka temui dari literatur dengan dunia nyata yang ada di lingkungan. Pendekatan JAS ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah alternatif pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan membantu guru dalam menambah variasi pembelajaran. (fkp1/lis)
Guru IPA SMKN 1 Karangdadap, Pekalongan