28 C
Semarang
Friday, 20 December 2024

Bimbingan Klasikal Mengatasi Stres pada Siswa

Oleh: Drs. Sugeng Edi Winardi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Tidak ada seorangpun yang tidak mengalami stres. Semua kehidupan siapa saja, kapan saja dan di mana saja, hal ini kebanyakan adanya ketidakmampuan mengatasi masalah. Begitu juga pada siswa-siswi kami pada khususnya. Oleh karena itu, jangan takut stres, tapi juga jangan meremehkan stres. Karena suatu waktu waktu dapat membuat anda terjatuh.

Untuk itu, siswa perlu memahami bentuk aspek dan tanda-tanda yang mengalami stres. Di antaranya, aspek penampilan dengan tanda-tanda siswa terlihat ceroboh. Siswa terlihat kotor seperti yang tampak dari pakaian yang siswa kenakan. Tidak ada gairah dalam diri siswa.

Aspek kepercayaan diri dengan tanda-tanda membuat keputusan yang menakutkan diri sendiri. Tindakan-tindakan yang dipenuhi penyesalan. Siswa sepenuhnya tidak percaya diri dan hal tersebut terlihat dalam semua tindakannya.

Aspek mood (suasana hati) dengan tanda-tanda menerima sikap yang tidak menyenangkan. Siswa merasa terganggu karena masalah kecil. Siswa terlihat muram.

Aspek keramahan dengan tanda-tanda siswa dingin tanpa perasaan dan tidak simpatik. Aspek antusiasme/kesungguhan dengan tanda-tanda sepenuhnya tidak antusias. Aspek penghakiman dengan tanda-tanda perlakuan menghakimi yang terlihat tidak seimbang, tanpa berpikir, malas tidak mau belajar.

Aspek cara bersikap dengan tanda-tanda buruk dalam bersikap, jahat, dan kasar. Melukai perasaan baik dalam tindakan maupun cara berbicara. Aspek ketenangan dengan tanda-tanda tidak ada, bereaksi tidak baik terhadap semua situasi, dan ceroboh.

Aspek cara berbicara dengan tanda-tanda kacau, suka menggunakan bahasa yang kasar, keras, dan melukai hati. Aspek pemahaman dengan tanda-tanda tidak memiliki pemahaman, sikap meledak-ledak, dan sikap yang selalu berubah-ubah. Aspek modulasi suara dengan tanda-tanda menyakitkan, mudah dipengaruhi emosi, bahkan hanya karena masalah kecil.

Adapun cara untuk menghindari dan mengatasi stres pada siswa, antara lain belajarlah dari kesalahan-kesalahan, tapi janganlah tenggelam dalam penderitaan dan penyesalan. Tertawa dengan lepas, karena tertawa baik untuk kesehatan. Ketika anda tertawa lepas sepenuh hati, akan memicu pelepasan endostin dari otak. Di mana endostin adalah hormon yang membantu mengembangkan indra relaksasi dan kebahagiaan.

Selalu antusias, bersemangat, berpikir positif. Memiliki kepribadian yang ceria, ramah, dan hangat. Jangan takut dikritik, namun tetap tegar. Belajarlah untuk melihat masalah secara proposional. Memiliki kemampuan untuk melihat keadaan sekarang, dan kejadian yang akan datang dari sudut pandang yang paling luas.

Bila anda mengalami kesulitan, ingatlah kesulitan yang lebih besar. Hal ini membantu untuk mengatasi stres bila mengalami kesulitan. Jangan takut risiko atau jangan menghindari reisiko. Takut pada risiko merupakan penghalang keberhasilan, dan hal yang paling mudah menimbilkan stres. Belajarlah dan berbuatlah sesuai dengan kemampuan anda.

Jangan bersikeras menuntut hak. Jangan terlalu memikirkan diri sendiri. Orang yang terlalu memikirkan diri sendiri, sering mengalami rasa putus asa, dan akhirnya menjadi stres. Harapan penulis, semoga semua siswa, termasuk siswa penulis di SMP Negeri 19 Tegal terhindar dari rasa stres dalam proses belajar di sekolah. Sehingga prestasi belajarnya semakin meningkat. (agu1/ton)

Guru BK SMP Negeri 19 Tegal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya