RADARSEMARANG.COM, Negara kita tercinta Indonesia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan keindahan alamnya, kekayaan sumber daya alam maupun keanekaragaman suku bangsa dan budaya.
Keindahan alam yang memukau dapat dilihat di Bali, Lombok, Raja Ampat dan lain-lain yang menyebar di 34 provinsi. Kekayaan sumber daya alam di antaranya tambang minyak bumi dan batu bara. Selain dari tambang ada hasil petanian, kehutanan serta kelautan.
Suku-suku bangsa di Indonesia contohnya Suku Dayak, Suku Sunda, Suku Jawa, Suku Batak dan masih banyak lagi. Keanekaragaman budaya misalnya bahasa daerah, rumah adat, pakaian adat, tari-tarian, lagu daerah, alat musik daerah dan upacara adat.
Pada materi IPS kelas 7 terdapat pembahasan mengenai Indonesia, khususnya mempelajari wilayah, potensi alam, penduduk dan keanekaragaman yang ada di Indonesia salah satunya adalah keanekargaman budaya Indonesia.
Dalam pembelajaran keanekaragaman budaya di Indonesia bagi siswa-siswi kelas tujuh di SMPN 13 Semarang, penulis memberikan tugas kelompok membuat miniatur rumah adat yang ada di Indonesia. Setiap kelompok terdiri dari 3 – 4 siswa yang membuat miniatur rumah adat yang berbeda dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.
Misalnya terbentuk delapan kelompok ada yang membuat rumah adat dari Jawa Tengah (Joglo), Papua (Honai), Aceh (Krong Bade), Sumatera Barat (Gadang), Jawa Barat (Rumah Sunda), Bali (Rumah Gapura Candi Bentar), Kalimantan Timur (Rumah Lamin) dan Kepulauan Riau (Rumah Belah Bubung).
Melalui kegiatan pembuatan miniatur rumah adat ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia pada diri para siswa. Dalam Buku Merajut Kembali Indonesia Kita (2001) oleh Sultan Hamengku Buwono X, cinta tana air adalah cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan terhadap bangsa seperti sikap terhadap bahasa, lingkungan, sosial budaya, ekonomi dan politik bangsa.
Rumah adat di Indonesia yang beragam dari berbagai daerah memiliki keindahan dan keunikan masing-masing. Dengan melihat hal-hal tersebut maka akan timbul kekaguman, kebanggaan dan rasa semakin mencintai Indonesia.
Selain menumbuhkan rasa cinta tanah air, pembuatan miniatur rumah adat ini dapat menciptakan kreativitas para siswa. Menurut Clarkl Monstakis (dalam Munandar, 1995), kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri sendiri, alam dan orang lain.
Dengan kegiatan ini anak-anak mempunyai kesempatan untuk berekspresi contohnya mengeluarkan ide-ide seninya dalam pembuatan miniatur rumah adat baik dengan bahan-bahan yang baru maupun pemanfatan dari alam sekitar.
Bahan-bahan yang baru seperti stik es krim, cat, pernak-pernik dan lain-lain. Pemanfaatan dari alam sekitar contohnya menggunakan ranting, bambu, kayu dan daun kering.
Di masa pandemi ini karena pembelajaran jarak jauh kegiatan masih bisa dilakukan tetapi dengan cara individu.
Perbedaannya pada masa pandemi diberi waktu yang lebih lama penyelesaiannya karena individu. Apabila secara kelompok waktu penyelesaian 2 minggu, sedangkan pembelajaran jarak jauh dapat diberi waktu 4 minggu.
Cinta tanah air merupakan sikap yang penting bagi generasi muda untuk kekuatan dan pertahanan Indonesia serta kreativitas sangat diperlukan bagi kemajuan sumber daya manusia Indonesia. (ips2/lis)
Guru IPS SMPN 13 Kota Semarang