RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 telah berjalan sekitar satu tahun lebih memberikan dampak semua aspek kegiatan manusia termasuk dunia pendidikan. Proses interaksi sosial mengalami pembatasan bahkan nyaris terhenti tak terkecuali pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah.
Namun demikian guru tetap harus berikhtiar, berusaha menyiasati atau mencari solusi alternatif agar semua kegiatan terutama proses pembelajaran berjalan sesuai perencanaan. Agar kegiatan belajar dan mengajar tetap berjalan perlu dibangun komunikasi yang optimal. Antara guru dengan orang tua siswa untuk menyukseskan belajar siswa dengan moda daring ataupun luring saat pandemi Covid-19.
Guru yang mendapatkan tugas untuk menyampaikan pengetahuan pada jenjang sekolah dasar memiliki tanggung jawab agar proses pembelajaran tetap dapat dilaksanakan. Guru harus menentukan model pembelajaran yang efektif untuk dimanfaatkan. Pentingnya perencanaan penggunaan model pembelajaran akan mempengaruhi berjalannya proses pembelajaran.
Joyce & Weil yang dikutip oleh Rusman (2012: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Suyanto dan Jihad (2013: 134) mengemukakan pendapat bahwa model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar.
Berbagai model pembelajaran sangat tepat diaplikasikan dengan kondisi normal. Akan tetapi di masa pendemi pemilihan model pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai aspek terutama untuk pembelajaran matematika jenjang sekolah dasar.
Home visit atau kunjungan ke rumah merupakan salah satu alternatif model pembelajaran pada saat pandemi. Home visit akan dapat membangun komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik. Model pembelajaran home visit diharapkan dapat membantu memecahkan kesulitan–kesulitan belajar siswa moda daring atau luring saat pandemi ini. Home visit bertujuan untuk memperoleh berbagai keterangan atau data yang diperlukan dalam memahami lingkungan dan siswa serta memecahkan permasalahan siswa yang mengalami kesulitan belajar saat belajar dari rumah.
Dewa Ketut Sukardi (2008: 11) menjelaskan home visit atau kunjungan rumah adalah kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien melalui kunjungan ke rumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang penuh dari orang tua dan keluarga lain. Selain itu, Suhendro (2020: 137) menambahkan home visit adalah kunjungan ke rumah peserta didik yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan peserta didik.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mencari tahu lebih lanjut informasi tentang peserta didik. Penulis sekaligus guru kelas tiga SDN 2 Ngabean Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal menggunakan model pembelajaran home visit untuk menyampaikan kompetensi dasar menganalisis keliling bangun datar.
Home visit pada masa pandemi berbeda teknis pelaksanaannya dengan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan harus tetap diutamakan ketika melakukan home visit yaitu dengan 5M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas. Guru melakukan home visit tetap dengan menyampaikan pesan tentang pentingnya mencegah penyebaran Covid-19. (ipa2/lis)
Guru SDN 2 Ngabean, Kec. Boja, Kabupaten Kendal