RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN bertujuan menumbuhkan potensi manusia agar menjadi manusia yang seutuhnya. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku, dan nilai-nilai pada individu, kelompok, dan masyarakat. Sejalan dengan itu, bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting yakni sebagai bahasa negara dan bahasa nasional.
Menurut Pringgawidagda (2002: 4), bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individual, maupun kolektif sosial.
Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan, serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus-menerus, dan berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi sebelum pembelajaran di masa pandemi Covid-19, proses belajar mengajar di kelas I SDN 01 Yosorejo, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, belum sepenuhnya berjalan dengan baik, khususnya mata pelajaran tematik. Yang mana dikategorikan rendah dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 6. Karena guru mengajar menggunakan metode ceramah, penulis mencoba menerapkan metode permainan crosswords puzzle (teka-teki silang/TTS) dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata pada pelajaran bahasa Indonesia.
TTS merupakan sebuah permainan yang cara permainannya yaitu mengisi ruang-ruang kosong yang berbentuk kotak dengan huruf-huruf sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai dengan petujuk. Mengisi TTS dalam pembelajaran bahasa dengan memilih topik tertentu akan menambah kosa kata dalam berbagai tema yang berbeda, misalnya rumah, tubuh kita, baju atau makanan. Kali ini materi yang dibahas adalah tentang benda, hewan, dan tanaman di sekitarku.
Langkah-langkah dalam penggunaan media TTS Bergambar sebagai berikut, pertama, pendidik memberikan apersepsi melalui chat di group whatsapp (WA), yaitu dengan cara memberikan penjelasan materi kemudian pertanyaan. Kedua, guru memberikan bacaan kepada peserta didik, kemudian guru menjelaskan kepada peserta didik. Ketiga, pendidik meminta peserta didik membagi kelas dalam lima kelompok. Keempat, guru membagikan soal kepada peserta didik. Kelima, guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal bersama-sama.
Keenam, guru dan peserta didik bersama membahas hasil pekerjaan dan yang paling baik hasil pekerjaannya adalah pemenangnya. Ketujuh, guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama. Kedelapan, evaluasi dan diakhiri dengan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Sedangkan pembelajaran berlangsung tetap melalui grup WA atau kartu TTS diambil di sekolah dan dikerjkan di rumah.
Pada penerapan metode TTS ini dapat membangkitkan gairah siswa kelas 1 untuk merasakan belajar yang tidak seperti biasanya. Berkaitan dengan usia mereka yang masih anak-anak menyukai hal–hal permainan. Dengan metode ini, dapat membangunkan saraf-saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. (ct2/ida)
Guru SDN 01 Yosorejo, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan