RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN daring selama pandemi Covid-19 pada peserta didik kelas VI SDN 01 Wonorejo memiliki banyak hambatan. Mulai keterbatasan koneksi internet, beberapa siswa tidak mempunyai handphone dan jaringan internet tidak baik. Lebih tragis lagi, ada beberapa orang tua yang tidak paham dengan teknologi. Hal ini menyebabkan orang tua sulit mendampingi dan memfasilitasi anaknya belajar.
Melihat permasalahan di atas penulis menerapkan metode Flipped Classroom. Yakni merupakan model pembelajaran blended learning, di mana siswa sebelum belajar di kelas terlebih dahulu mempelajari materi di rumah sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru. Metode ini dapat digunakan oleh guru ketika terdapat siswa yang tidak hadir di kelas karena sesuatu hal. Guru bisa membuat video apa yang diajarkannya dan diberikan kepada siswa yang tidak masuk kelas tersebut.
Pada pelaksanaannya model Flipped Classroom dimulai dengan cara guru memberikan tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa di rumah terkait dengan materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya. Guru dapat memberikan tugas seperti membaca materi, membuat resume, mencari berita atau tugas lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran selanjutnya. Di mana pada pertemuan tatap muka ini, guru tidak lagi menyampaikan materi pelajaran secara detil.
Namun lebih untuk memperdalam materi pelajaran yang telah dipelajari siswa di rumah sebelumnya. Model belajar seperti ini membuat siswa dituntut untuk lebih mandiri, karena mereka mempelajari bahan terlebih dahulu sebelum ada pertemuan di kelas. Model ini juga membuat siswa lebih aktif karena dorongan keingintahuan mereka juga lebih tinggi.
Flipped Classroom atau disebut juga kelas terbalik yaitu suatu proses pembelajaran yang dibalik. Jadi siswa mempelajari dulu materi baru kemudian bersama guru dan teman kelas lainnya berdiskusi terkait materi yang sudah dipelajari siswa sebelumnya. Flipped Classroom dalam kondisi pembelajaran normal (pembelajaran tatap muka) adalah salah satu model yang dalam pelaksanaannya meminimalkan pengajaran langsung dari guru, dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM), siswa mempelajari materi pelajaran terlebih dahulu di rumah.
Sedangkan kegiatan KBM di kelas hanya berupa pengerjaan tugas dari guru, berdiskusi terkait materi yang sudah dipelajari di rumah tetapi belum dipahami. Jadi secara umum konsep model belajar Flipped Classroom pada dasarnya adalah apa yang dilakukan di kelas pada pembelajaran konvensional dikerjakan di rumah. Sedangkan pekerjaan di rumah pada pembelajaran konvensional diselesaikan di kelas.
Dari pengalaman pembelajaran di atas, akhirnya dengan mudah siswa kelas VI SDN 01 Wonorejo dapat mengulang-ulang materi hingga mereka benar-benar memahami materi. Tidak seperti pada pembelajaran biasa, apabila siswa kurang mengerti maka guru harus menjelaskan lagi hingga siswa dapat mengerti. (ct2/ida)
Guru PAI SDN 01 Wonorejo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan