RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 membawa dampak luar biasa di kehidupan kita. Salah satunya pada dunia pendidikan. Pembelajaran tatap muka yang biasa dilakukan sebagai bentuk pelayanan terhadap peserta didik harus digantikan dengan pembelajaran jarak jauh.
Perubahan bentuk pelayanan pendidikan ini perlu disikapi dengan bijak oleh setiap pendidik. Bijak merupakan kata dasar dari kebijaksanaan yang artinya penilaian dari pemahaman individu dengan masalah yang dimiliki serta melibatkan solusi sebagai alternatif pemecahan masalahnya yang memaksimalkan berbagai macam keseimbangan antara dirinya sendiri (interpersonal), orang lain (intrapersonal), dan berbagai aspek kehidupannya (ekstrapersonal) (Sternberg & Jordan, 2005:196).
Elemen inti dari kebijaksanaan adalah kecerdasan praktis (tacit knowledge) yang berorientasi perilaku dan membantu individu mencapai tujuan pribadi. Sikap bijak dalam menyikapi perubahan bentuk pelayanan pendidikan menjadi pembelajaran jarak jauh tentu saja perlu disesuaikan dengan kondisi setiap siswa. Tidak hanya karakteristik setiap individu, tetapi juga keadaan keluarga serta lingkungan tempat tinggalnya.
Peserta didik kelas 6 SD Negeri Sriwedari 2, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang memiliki kondisi yang tidak seragam. Tidak semua peserta didik memiliki fasilitas mendukung pembelajaran secara online melalui smartphone sehingga pembelajaran tidak dilakukan secara daring penuh.
Untuk itu, kegiatan pembelajaran yang efektif adalah kegiatan yang dapat dilakukan siswa secara mandiri. Dalam menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh, penulis berpegangan pada prinsip bijak tersebut. Yakni memahami kondisi peserta didik dan memberikan solusi atas permasalahan. Kegiatan pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan oleh penulis tidak menuntut siswa harus memiliki smartphone maupun perangkat lainnya, namun dapat dilakukan siswa secara mandiri maupun kelompok dengan peserta didik lain yang tinggal di sekitar rumahnya.
Pembelajaran mandiri dan bermakna dalam muatan pelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan menerapkan strategi bijak. Strategi bijak di sini berarti dua hal. Yaitu bijak berdasarkan kondisi peserta didik serta bijak berdasarkan stretegi pembelajaran yang dilakukan. Strategi “bijak” merupakan akronim dari berbasis lingkungan dan mencari jejak.
Strategi ini dilakukan dengan cara mengamati lingkungan sekitar rumah untuk mencari dan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran atau disebut dengan mencari jejak. Strategi bijak dilaksanakan dengan beberapa langkah konkret. Pertama, peserta didik disuguhkan pada tantangan mencari tahu mengenai perkembangbiakan tumbuhan di lingkungan sekitar rumah.
Kedua, peserta didik mengamati berbagai tumbuhan di sekitar rumah dan mencatat hasil pengamatannya dalam buku catatan mencari jejak. Ketiga, peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi membahas hasil pengamatan yang telah diperoleh di catatan mencari jejak dan menghasilkan pengelompokan perkembangbiakan tumbuhan di sekitar rumah. Keempat, setelah diskusi mendapatkan hasil, peserta didik menuliskan laporan hasil mencari jejak di lingkungan rumah di buku masing-masing. Selanjutnya dilaporkan kepada guru baik secara daring maupun diserahkan langsung kepada guru, menyesuaikan kondisi setiap peserta didik.
Penerapan strategi “bijak” pada muatan pelaharan IPA materi perkembangbiakan tumbuhan pada peserta didik kelas 6 SD Negeri Sriwedari 2 sangat efektif mencapai tujuan pembelajaran. Dengan strategi “bijak” siswa secara mandiri atau berkelompok melakukan aktivitas mengamati lingkungan sekitar dan mencari tahu secara langsung mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangbiakan tumbuhan. Kegiatan ini melibatkan siswa secara aktif dan langsung dan hasil belajar siswa meningkat. Mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. (pm1/lis)
Guru SDN Sriwedari 2, Kec. Salaman, Kabupaten Magelang