31.8 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Membekali 4C’s melalui Fitur Breakout Room pada Synchronous Learning

Oleh : M. Abdul Kharis, S.Pd., M.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran jarak jauh masih dilaksanakan meskipun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pelaksanakan pembelajaran dengan pertemuan tatap muka terbatas (PTM).

Kemajuan teknologi memaksa guru dan murid melakukan pengembangan diri untuk mencari bebeberapa alternatif yang bisa digunakan untuk melaksanakan pembelajaran secara online/Synchronous Learning. Salah satu media pembelajaran yang digunakan di SMP Negeri 2 Salatiga yaitu Zoom meeting.

Fitur-fitur yang dapat menunjang pembelajaran secara online melalui zoom antara lain memiliki kapasitas ruang yang besar yang dapat diakses 1000 orang dalam satu ruang. Terdapat fitur breakout room, memiliki beraneka ragam fitur. Fitur breakout room menjadi salah satu alternatif menarik untuk digunakan dalam diskusi di kelas sevara virtual. Dengan fitur breakout room, host maupun cohost bisa mengelompokkan menjadi beberapa kelompok dalam suatu ruangan. Di SMP Negeri 2 Salatiga dengan jumlah siswa 736 bisa masuk semua ke dalam ruang zoom meet yang talah disediakan.

Setelah masuk ke dalam ruang zoom meet, anak-anak akan diarahkan masuk ke breakout room yang telah disiapkan oleh host atau cohost sesuai kelompok BDR (belajar dari rumah) sesuai guru pengampu masing-masing.

Dalam melaksanakan pembelajaran abad 21 ada beberapa skill atau keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Keterampilan tersebut di antaranya critical thinking, communication, collaboration, dan creativity atau biasa dikenal dengan 4 C’s.

Untuk tetap melaksanakan pembelajaran dengan membekali skill tersebut bisa dilakukan dengan diskusi melalui kelompok-kelompok besar yang beranggotakan seluruh anggota kelas dan kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang.

Di kelompok besar yang diikuti oleh semua anggota kelas guru melakukan pembelajaran sesuai RPP yang sudah dipersiapkan. Dimulai dari pendahuluan, berdoa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, serta mengaitkan materi pembelajaran dengan materi sebelumnya. Selanjutnya guru menyampaikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini. Guru memberikan motivasi dan panduan untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, dan bertukar informasi dari dari PPT atau bahan bacaan terkait dengan materi yang dipelajarinya (creative).

Selanjut guru bisa memberikan LKPD yang harus dikerjakan dan didiskusikan melalui kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4–5 orang. Kelompok-kelompok kecil tersebut kemudian masuk ke breakout room masing masing untuk melakukan diskusi pemecahan masalah (collaboration).

Guru meminta peserta didik untuk melengkapi LKPD yang sudah dibagikan dengan mencari bahan literasi dari sumber belajar yang lain yang berkaitan dengan materi yang dipelajari (Critical Thinking and Problem Solving). Di saat anak anak melakukan diskusi dikelompok-kelompok kecil guru bisa keluar masuk dari kelompok 1 ke ke lompok lainnya untuk mengecek dan memberikan arahan serta membantu kegiatan diskusi jika mengalami kesulitan.

Setelah diskusi di kelompok kecil selesai anak-anak diminta keluar dari menu breakout room kelompok kecil untuk menuju ke breakout room kelompok besar/kelas guna melakukan tahap presentasi (comunicatian). Setiap kelompok atau perwakilan kelompok yang ditunjuk kemudian melakukan presentasi mengenai hasil diskusi yang telah dilakukan di kelompok kecil.

Ketika salah satu kelompok melakukan presentasi maka anggota kelompok lainnya menyimak dan menanggapi presentasi dari kelompok tersebut. Jika semua kelompok atau perwakilan kelompok yang sudah disepakati tersebut telah selesai melakukan presentasi, guru bisa melakukan kesimpulan secara bersama-sama. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.

Kegiatan akhir adalah penutup, guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat, guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa dan guru menutup pertemuan dengan salam.

Meskipun pembelajaran masih dilaksanakan secara Synchronous Learning kita masih tetap bisa membekali anak dengan keterampilan abad 21 untuk bekal mereka di masa depan. (dd2/lis)

Guru SMP Negeri 2 Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya