28 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Menentukan FPB dan KPK Lebih Mudah dengan Menempelkan Gambar

Oleh : Diyahtiningsih, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Menentukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) merupakan salah satu kompetensi pembelajaran matematika yang dianggap sulit oleh sebagian peserta didik. Banyak peserta didik yang merasa bingung dan kesulitan memahami konsep menentukan FPB dan KPK.

Berdasarkan pengalaman penulis, peserta didik kelas 6 SDN 01 Jatiroyom yang mampu menyelesaikan soal FPB dan KPK kurang dari 50%. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian peserta didik belum mampu memahami materi tentang FPB dan KPK.

Banyak faktor yang dapat membantu memudahkan pemahaman peserta didik terhadap matematika. Salah satunya dengan permainan menempelkan gambar.

Menurut Piaqet (dalam Heruman, 2008 : 1), peserta didik usia sekolah dasar masih berada pada fase operasional kongkrit artinya kemampuan yang telihat berupa kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika walaupun masih terikat dengan objek yang bersifat kongkrit.

Permainan menempelkan gambar merupakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan media yang berupa papan bilangan. Papan bilangan adalah media pembelajaran yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 75 cm x 65 cm.

Papan bilangan terbuat dari bahan-bahan antara lain, kertas asturo, kertas karton, lem, double tip, lakban, kertas kado dan kalender bekas. Cara membuat papan bilangan FPB dan KPK yaitu, potong kertas asturo dan kertas karton sebanyak 3 buah.

Tempelkan asturo dan kertas karton dengan lem atau perekat, setelah kering bagi menjadi 3 lajur, garis dan buat kotak-kotak dengan ukuran 6 cm x 6 cm atau disesuaikan. Gunting angka-angka (dari kalender bekas), tempelkan secara urut pada lajur bagian atas (lajur satu). Potongan kertas satu tempeli angka 1 – 15, potongan kertas dua tempeli angka 16 – 31, dan potongan kertas tiga tempeli angka 32 – 47 atau disesuaikan dengan panjang papan bilangan.

Lajur dua dan tiga tempeli double tip di tiap kotaknya untuk menempelkan gambar. Gambar diambil dari kertas kado. Gunting gambar pada kertas kado lapisi dengan keras karton agar mudah dipegang dan ditempelkan. Gambar yang diambil boleh dua atau tiga jenis sebanyak 10 buah, misalkan pada lajur dua untuk gambar kupu-kupu, pada lajur tiga untuk gambar tawon atau menurut selera peserta didik.

Pada dasarnya media papan bilangan FPB dan KPK, hampir sama dengan media Dakota. Perbedaan yang mendasar adalah pada pengoperasiannya. Pada media Dakota, peserta didik memasukan bola, kelereng atau sejenisnya ke dalam gelas atau mangkuk, sedangkan pada papan bilangan, peserta didik menempelkan gambar pada kotak-kotak sesuai dengan faktor-faktor bilangannya. Dalam proses pembelajaran ini, guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 3 atau 4 peserta didik.

Cara menggunakan papan bilangan untuk FPB, yaitu : Pertama, menentukan dua bilangan yang akan dicari FPBnya. Kedua, menentukan faktor-faktor dari kedua bilangan tersebut. Ketiga, peserta didik menempelkan gambar sesuai dengan faktor-faktor bilangannya. Misal gambar kupu-kupu untuk lajur dua, gambar tawon untuk lajur tiga. Keempat, tandai gambarnya, bilangan yang memiliki dua gambar berarti merupakan faktor persekutuan. Kelima, FPB adalah gambar yang terletak pada bilangan yang terbesar.

Cara menggunakan papan bilangan untuk KPK, yaitu : Pertama, menentukan dua bilangan yang akan dicari KPKnya . kedua, menentukan faktor-faktor kelipatan dari dua bilangan tersebut. Ketiga, peserta didik menempelkan gambar sesuai dengan faktor-faktor kelipatan bilangannya. Keempat, tandai gambarnya, bilangan yang memiliki dua gambar berarti merupakan kelipatan persekutuan. Kelima, KPK adalah gambar yang terletak pada bilangan yang terkecil.

Melalui metode permainan menempelkan gambar pada papan bilangan, penulis menyimpulkan bahwa peserta didik merasa tepacu untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilannya dalam menentukan FPB dan KPK. Melalui cara yang menyenangkan peserta didik yang tadinya merasa bingung menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mencoba. (unw1/ton)

Guru SDN 01 Jatiroyom


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya