25 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Membaca Permulaan Efektif selama Pandemi Covid-19

Oleh: Sri Warsini, S.Pd.SD.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi covid-19 menyebar di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu sehingga pemerintah mengharuskan untuk memberlakukan WFO (Work from Office) dan WFH (Work from Home) yang mengubah hampir seluruh aspek kehidupan, terutama di sektor pendidikan.

Tidak terkecuali pada siswa kami kelas I SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang harus belajar di rumah dengan bimbingan orang tua. Padahal orang tua menyekolahkan anaknya agar bisa belajar di sekolah bersama bapak ibu gurunya, serta anak-anak mereka bisa membaca dan menulis serta berhitung dengan mudah.

Orang tua merasa kurang sabar dalam mengajari anaknya untuk membaca dan anaknya sendiri tidak menurut jika diajari orang tuanya.

Membaca adalah kegiatan yang bermanfaat bagi semua orang. Dengan membaca kita bisa mengetahui perkembangan dunia. Rendahnya minat baca siswa sangat berdampak pada kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia.

Sedangkan membaca permulaan sendiri adalah tahapan awal atau dasar dalam membaca dimana bisa dilatihkan dari tingkat huruf, suku kata, dan kata yang masih sangat sederhana dan dengan cara menyenangkan. Saat ini wabah virus Covid-19 semakin meningkat sehingga pemerintah menganjurkan siswa untuk belajar dari rumah dengan sistem pembelajarn daring atau online.

Kegiatan belajar jarak jauh dilakukan dengan teknologi seperti smartphone, namun sebagian besar siswa menggunakan smartphone justru untuk melakukan kegiatan yang mereka inginkan seperti bermain game.

Menurut Kurniawan (2016:321) indek baca nasional pada tahun 2013 angka membaca seluruh Indonesia masih kurang, yaitu 0,01 yang artinya 100 orang hanya ada 1 yang gemar membaca. Menurut Irianto dan Febrianto (2017), sasaran yang ideal dalam meningkatkan kemampuan membaca adalah anak-anak, dikarenakan aktifitas anak dalam proses belajar memerlukan berbagai referensi untuk menunjang pengetahuan mereka.

Dari pendapat para pakar tersebut penulis terinspirasi untuk mencoba meningkatkan kemampuan membaca siswa kami kelas I SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dengan menggunakan video call.

Dengan melakukan video call pada siswa kami, sehingga kami bisa mengetahui apakah siswa kami sudah lancar membaca apa belum. Jika siswa kami dalam membacanya masih belum lancar maka kami mendatangi rumahnya untuk membantunya atau yang lebih dikenal dengan Home Visit.

Senada dengan yang dikatakan oleh Tanthowi (1995:47) home visit adalah kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, dan kemudahan bagi terentasnya permasalahan siswa melalui kunjungan ke rumah siswa. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dengan orang tua dan siswa.

Tujuan dari penulis melakukan home visit yaitu untuk membantu siswa dalam kesulitan belajar terutama kesulitan membaca, selain itu juga membantu orang tua untuk mrngurangi beban dalam mengajari belajar anaknya. Karena orang tua sudah merasa lelah seharian bekerja sehingga kurang sabar dalam mengajari anaknya.

Dengan kegiatan home visit siswa sudah banyak mengalami kemajuan dalam membacanya. Home visit merupakan salah satu metode pembelajaran sebagai pengganti pembelajaran daring untuk memberikan pembelajaran secara optimal maupun untuk menangani peserta didik yang tidak bisa mendapatkan materi pembelajaran.

Dengan video call dan home visit kemajuan membaca dan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang sudah meningkat, sehinnga anak-anak lebih mudah untuk mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh bapak ibu gurunya. Sehingga semua pihak baik, kepala sekolah, guru, orang tua maupun siswa menjadi senang dengan kemajuan tersebut. (unw2/ton)

Guru SD Negeri Plalangan 01 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya