29 C
Semarang
Saturday, 10 May 2025

Menumbuhkan Karakter Positif melalui PjBL Video

Oleh : Lilia Rohma Dewi S.Ag

Artikel Lain

RADARAEMARANG.ID, WALAUPUN sudah ada penurunan angka Covid-19, tapi pemerintah belum mengizinkan sepenuhnya pembelajaran tatap muka (PTM). Ini menuntut para pendidik untuk kreatif dalam menghadirkan pembelajaran mandiri yang menyenangkan dari rumah. Standar kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak dapat disamakan dengan PTM.

Target kurikulum selama pandemi Covid-19 juga berbeda dengan kegiatan belajar dalam kondisi normal. Begitulah yang dipaparkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud, 2020).

Staf Khusus Menteri Pendidikan Hamid Muhammad sekaligus anggota BSNP Kemdikbud menegaskan siswa harus terbentuk kesadarannya dalam pentingnya belajar mandiri, memiliki disiplin tinggi dan penuh rasa tanggung jawab. Era pandemi ini, guru diberi keleluasaan dalam melaksanakan metode dan strategi pembelajaran serta penilaian yang sesuai keunikan siswa masing-masing.

Pembelajaran tidak harus sama dan seragam dengan apa yang dilakukan guru lain maupun sekolah lain. Guru dimerdekakan dengan melakukan beragam cara dalam memberikan variasi tugas kepada siswa agar pembelajaran tidak membosankan. Tugas juga tidak hanya berkutat pada teori atau penugasan tertulis saja, namun bisa memunculkan penumbuhan karakter, melaksanakan ibadah, melakukan tugas-tugas positif dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-PB) yang dilakukan di SMP Negeri 39 Semarang kelas VII materi Empati, berbakti pada orang tua dan hormat pada guru, perlu adanya penguatan karakter yang bisa dijadikan pembiasaan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Agar tercapai tujuan pembelajaran pada materi ini, guru memakai model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Adapun skenario pembelajaran untuk kegiatan ini, guru menyampaikan materi secara virtual melalui media video conference (vicon) yang dikombinasikan dengan media lain untuk menyampaikan materi tentang empati, berbakti kepada orang tua, dan hormat kepada guru.

Kemudian guru membuat langkah pembelajaran yang dipergunakan untuk membuat video tentang materi tersebut yang akan dikerjakan oleh siswa di rumah. Pembuatan video yang dibuat oleh siswa merupakan hasil kinerja secara individu yang disesuaikan dengan soal dan langkah-langkah pembuatan video. Diberi batas waktu dalam pengiriman ke classroom. Dari pemberian tugas berupa project pembuatan video, siswa diminta memunculkan nilai-nilai positif yang bisa dikembangkan. Kemudian menyimpulkan hikmah yang dapat dipetik untuk dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Dari pantauan guru pembelajaran dengan metode PjBL menjadikan siswa merasa senang untuk belajar dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, siswa juga bisa belajar IT. Dengan penugasan berupa pembuatan video menimbulkan respon positif. Siswa belajar mengamati lingkungan dengan membuat skenario tentang karakter positif yang akan divideokan.

Pembelajaran menggunakan metode project based learning dengan project pembuatan video didapatkan banyak siswa yang antusias dan diharapkan dapat meningkatkan karakter positif, mudah berempati, dan tidak anti sosial. Terlebih di era pandemi yang belum usai ini, masih dibutuhkan perhatian dan dukungan moral maupun material dari seluruh anggota masyarakat. Dengan pembelajaran melaui PjBl akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. (ips1/ida)

Guru SMPN 39 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya