RADARAEMARANG.ID, PANDEMI Covid-19 yang telah terjadi selama kurang lebih dua tahun membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang diantaranya bidang pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan dengan tatap muka dimana terjadi interaksi secara langsung antara pendidik dengan peserta didik, namun sejak pandemi Covid-19 memaksa pergantian pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan sebuah transisi kegiatan belajar mengajar dari tatap muka di sekolah menjadi jarak jauh baik secara luring maupun daring.
Upacara bendera yang selama ini menjadi rutinitas setiap hari senin maupun setiap hari besar nasional tidak bisa dilaksanakan di sekolah. Padahal melalui kegiatan upacara ini dapat ditanamkan nilai-nilai karakter pada siswa yang sebelumnya sudah dicanangkan pemerintah melalui Gerakan PPK (Penguatan Pendidikan Karaker) yang dimulai sejak PAUD sampai Pendidikan menengah.
Menurut Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang PPK Pada Satuan Pendidikan Formal, PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Pelaksanaan PPK disekolah dapat dikembangkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Menurut pasal 2 ayat 2 dijelaskan bahwa program PPK disekolah meliputi nilai utama yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian, serta gotong royong. Nilai utama tersebut kemudian dikembangkan menjadi nilai-nilai Pancasila yang meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.
Guru sebagai ujung tombak penanaman nilai-nilai karakter terutama kami selaku guru PPKn harus mampu membuat pembelajaran jarak jauh yang tetap bisa menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa.
Memanfaatkan momentum hari kelahiran bangsa Indonesia untuk memperkuat kembali semangat dan komitmen kebangsaan, sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa, maka di sekolah kami SMP 1 Tirto, semua siswa diberi tugas untuk mengikuti upacara peringatan HUT RI baik secara virtual melalui situs pandang.istanapresiden.go.id., live youtube atau bagi siswa yang terkendala jaringan dapat dilakukan secara luring dengan menyaksikan televisi dirumah masing-masing dengan menggunakan seragam OSIS lengkap.
Hasil pekerjaan siswa berupa foto atau video singkat pada saat mengikuti upacara, disertai dengan membuat uraian nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan pada saat mengikuti upacara tersebut.
Hampir semua nilai karakter dapat dikembangkan melalui upacara peringatan HUT RI. Religius misalnya yaitu dengan adanya rasa syukur atas anugerah kemerdekaan yang telah diperoleh bangsa Indonesia dan mengikuti doa pada saat akhir upacara, nilai nasionalisme yaitu dengan mengikuti upacara akan menambah rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap jasa-jasa pahlawan.
Nilai integritas yaitu dengan mengikuti upacara dengan khidmat dan memakai seragam yang mungkin sudah hampir dua tahun terakhir tidak pernah dipakai dengan penuh kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Nilai kemandirian yaitu dengan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar dapat mengikuti upacara dengan baik dan tepat waktu karena momentum nya tidak dapat diulang kembali. Nilai gotong royong adalah nilai kerjasama yaitu kerjasama antara guru, siswa dan orang tua agar tugas siswa dapat dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Menanamkan pendidikan karakter memang tidak dapat hanya dilakukan satu kali saja, Namun momentum HUT RI dapat menjadi salah satu alternatif untuk membangkitkan kembali lima nilai karakter pada siswa yang selama ini mungkin banyak terlupakan pada masa pandemi. Masih banyak cara dan kegiatan lain yang dapat digali oleh guru agar dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada siswa walaupun sampai saat ini dunia pendidikan masih dihadapkan pada kondisi pembelajaran jarak jauh dimana guru dan siswa dipisahkan oleh ruang dan waktu. (ips1/zal)
Guru SMPN 1 Tirto, Pekalongan