32 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Layanan Konseling Kelompok Teknik Self Intruction Mampu Tingkatkan Kepercayaan Diri

Oleh : Sarwo Endah Sari, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, LAYANAN bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai peran aktif dalam dunia pendidikan, karena setiap peserta didik sebagai individu pasti memiliki persoalan atau permasalahan. Ada peserta didik yang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun, ada juga peserta didik yang membutuhkan pihak lain untuk membantu menyelesaikan masalahnya.

Oleh karena itu, layanan bimbingan dan konseling menjadi layanan yang sangat tepat diadakan di sekolah, untuk membantu peserta didik memecahkan masalah yang dialaminya. Berbagai macam masalah bisa terjadi di lingkungan sekolah dan dapat menghambat proses belajar, antara lain seperti peserta didik merasa malu bertanya, kurang percaya diri, kesulitan belajar, merasa cemas berbicara di depan kelas atau tidak mampu menyampaikan pendapat.

Perilaku kurang percaya diri peserta didik dalam menyampaikan pendapat saat berada di kelas sering kali terjadi, dan bisa berdampak pada kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut, dengan demikian apa yang menjadi tujuan materi pelajaran tersebut akan sulit tercapai.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi kurangnya perilaku percaya diri peserta didik dalam berpendapat saat mengikuti pelajaran diantaranya adalah perasaan takut ditertawakan teman, takut dihukum oleh guru jika melakukan kesalahan, dan merasa tidak paham terhadap materi pelajaran.

Hal tersebut merupakan faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang percaya diri untuk bertanya maupun mengemukakan pendapatnya pada waktu mengikuti pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di SMP Negeri 1 Ambarawa, menunjukkan adanya beberapa peserta didik yang memiliki perilaku percaya diri yang kurang dalam mengungkapkan, AW dan AK tidak berani bertanya ketika ada materi yang tidak di pahami, SNB dan NRA ragu-ragu mengungkapkan pendapat, NAR dan SF tidak berani maju untuk mejelaskan materi yang telah diterangkan oleh guru sebelumnya, BAA tidak berani bertanya ketika ada materi yang tidak di pahami, KF tidak berani maju ke depan untuk mengerjakan soal di papan tulis, PAN dan KFAT tidak yakin dengan jawaban sendiri ketika ditanya meminta bantuan dari temannya.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan oleh penulis pada beberapa guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Ambarawa, diketahui bahwa ada beberapa siswa yang mengalami perilaku percaya diri yang rendah dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Tindakan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran selama ini adalah memberi arahan dan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami perilaku percaya diri yang rendah, tetapi peserta didik tersebut belum menunjukan perubahan perilaku percaya diri. Hal ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, karena akan berdampak buruk pada proses belajar dan prestasi peserta didik tersebut.

Peserta didik yang mengalami permasalahan tersebut di atas memerlukan suatu layanan khusus yang dapat membantu peserta didik. Agar peserta didik dapat merubah perilaku yang dikategorikan negatif ke arah perilaku yang positif sehingga peserta didik tersebut dapat merubah diri ke arah yang lebih baik lagi, dan juga proses belajar peserta didik lebih optimal.

Terdapat sembilan jenis layanan bimbingan dan konseling, salah satunya adalah layanan konseling kelompok dengan teknik self-instruction. Teknik tersebut dipandang cocok digunakan untuk menangani permasalahan dari beberapa peserta didik yang kurang mampu memberikan pendapat di dalam kelas, karena dengan layanan konseling kelompok peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk membahas dan mengentaskan masalah yang dialaminya melalui dinamika kelompok, dan dengan interaksi kelompok, peserta didik dapat meningkatkan pemahaman diri dan berguna untuk perubahan tingkah laku secara individual.

Teknik Self-Instruction digunakan untuk mengganti pikiran negatif menjadi positif dengan pikiran negatif yang bersifat irasional pada peserta didik dan tujuan akhirnya adalah untuk mengubah perilaku peserta didik. Dalam penerapan Self Instruction, peserta didik akan diajarkan bagaimana memberikan penguatan pada dirinya untuk menguasai situasi yang peserta didik hadapi saat rasa kurang percaya diri yang dialaminya muncul.

Hasil yang dapat dilaporkan penulis dari kegiatan ini adalah proses layanan konseling kelompok yang diterapkan melalui metode self intruction berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Penerapan metode self intruction meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis.

Hal ini dapat dilihat dari peserta didik yang mampu menjelaskan pentingnya penguatan kepercayaan diri, peserta didik dapat mengarahkan kompetensi dirinya dalam lingkungan sosialnya dan peserta didik dapat merencakan langkah-langkah membangun kepercayaan diri. Berdasarkan telaah di atas bahwa pelayanan bimbingan dan konseling dapat membentuk kemampuan diri berpikir kritis, mandiri dan sukses untuk membangun kompetensi pribadi peserta didik. (ips1/zal)

Guru SMPN 1 Ambarawa


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya