RADARSEMARANG.COM, Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan sangat rendah. Terbukti yang terjadi di kelas VI SDN 01 Wiroditan, materi bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Pada pembelajaran tersebut siswa mengalami kesulitan.
Guru berperan penting dalam mengatasi kesulitan siswa untuk menuliskan informasi penting dari teks yang telah dibaca oleh siswa. Darwanto (2000:63) menyatakan bahwa membaca merupakan melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan dalam hati, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, menduga, memperhitungkan dan memahami.
Strategi yang digunakan untuk memandu siswa untuk membaca panduan yang disiapkan oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan waktu yang sudah ditentukan. Selain itu, guru juga akan memberi pertanyaan yang membahas seputar materi yang telah dibaca oleh siswa. Salah satu strategi yang digunakan penulis dalam mengatasi masalah tersebut yaitu melalui metode reading guide.
Metode reading guide merupakan salah satu bagian dari metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan cara memberikan buku teks kepada siswa secara individu untuk dijadikan bahan yang akan dipelajari dan yang akan dibahas oleh guru saat pembelajaran berlangsung.
Tujuan metode pembelajaran tersebut lebih mengutamakan aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari sumber belajar. Proses pembelajaran dalam suasana menyenangkan, yang paling utama adalah para siswa bisa lebih fokus pada materi pokok karena mereka secara langsung dibimbing dengan daftar pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, sehingga proses pembelajaran jelas lebih efektif dan efesien.
Agar proses pembelajaran dengan metode reading guide berjalan lancar, dan menghasilkan tujuan belajar secara efektif dan efesien, maka perlu diperhatikan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: menentukan bacaan yang akan dipelajari, menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi, membagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada peserta didik.
Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada, batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan kemudian bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya kepada peserta didik. Pada akhir pelajaran beri ulasan secukupnya.
Setelah melaksanakan pembelajaran pada materi menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek: apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
Guru menemukan beberapa kelebihan metode reading guide antaralain: membantu siswa memahami poin-poin penting dalam waktu yang singkat, mengulas materi dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat, efektif untuk melatih respon siswa, dapat diterapakan untuk semua mata pelajaran.
Guru perlu mengantisipasi kelemahan dari metode reading guide yaitu siswa merasa bosan membaca teks yang diberikan, setiap siswa baik individu mapun kelompok harus memperoleh teks atau bacaan, siswa hanya terpacu pada teks dan kurang mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas. Kelemahan tersebut dapat diminimalkan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Melalui metode reading guide, penulis menyimpulkan bahwa proses pembelajaran membaca lebih menarik, efesien dan efektif sehingga siswa merasa lebih nyaman dalam menemukan informasi penting dalam teks bacaan.
Kompetensi yang dapat dicapai berikutnya adalah siswa dapat menyampaikan kembali informasi yang terdapat dalam teks bacaan secara lisan dan tertulis. Selain itu, siswa dapat menjawab pertanyaan sehubungan dengan teks bacaan. (ra1/ton)
Guru SDN 01 Wiroditan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan
