RADARSEMARANG.COM, Matematika selalu menjadi mata pelajaran yang menakutkan sekaligus menyebalkan bagi sebagian peserta didik. Hal ini juga terjadi di SMAN 1 Karangkobar, Banjarnegara.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai matematika yang diperoleh peserta didik di bawah batas KKM . Guru sangat berperan penting untuk mengubah pandangan peserta didik terhadap matematika dari mata pelajaran sulit menjadi mata pelajaran yang menyenangkan.
Prestasi belajar yang rendah merupakan salah satu bukti adanya kesulitan dalam belajar peserta didiknya, maka guru harus bertanggung jawab dan dapat memahami kesulitan belajar peserta didiknya. Kemudian memberikan bantuan atau bimbingan atas kesulitan belajar tersebut.
Permutasi dan kombinasi adalah salah satu materi pendukung suksesnya belajar materi peluang. Kesulitan dalam belajar materi peluang adalah kurangnya pemahaman peserta didik dalam memahami konsep peluang sehingga akan berakibat peserta didik salah menentukan rumus yang digunakan.
Permutasi dan kombinasi mempunyai kemiripan pengertian, hanya dibedakan dengan satu kata yaitu kata tidak , tetapi maknanya sangat berbeda dan rumusnya juga berbeda.
Permutasi digunakan untuk aturan aturan yang urutannya diperhatikan. Sedangkan kombinasi digunakan untuk aturan aturan yang urutannya tidak diperhatikan. Aturan yang urutannya diperhatikan dan aturan yang urutannya tidak diperhatikan inilah yang menjadi kendala bagi sebagian besar peserta didik.
Peserta didik seringkali kurang paham yang mengakibatkan peserta didik menjadi terbolak balik dalam menentukan apakah soal tersebut menggunakan konsep permutasi atau kombinasi. Jika peserta didik sudah salah menentukan konsepnya maka secara otomatis peserta didik juga akan salah menentukan rumus yang seharusnya dipakai.
Kue lapis adalah jajanan tradisional yang hampir semua orang tahu. Jajanan basah terbuat dari tepung beras, teksturnya lembut, rasanya manis gurih dan cara membuatnya dibuat selapis demi selapis sampai dengan banyaknya lapisan yang diinginkan si pembuat.
Walaupun kue lapis dibuat dengan warna yang sama maka membuatnya akan tetap membuatnya selapis demi selapis tidak dituangkan sekaligus. Artinya kue lapis dibuat dengan aturan tertentu selapis selapis dan urutannya diperhatikan. Berbeda dengan es campur, minuman favorit hampir sebagian besar orang yang bisa menyegarkan di saat cuaca panas.
Es campur biasanya berisi buah nangka, alpokat, mutiara, daging kelapa muda, jelli, rumput laut, kolang kaling, susu dan es serut. Untuk menyajikan es campur tidak ada aturan pasti harus esnya dahulu kemudian susu atau isian lainnya. Tapi masing-masing orang mempunyai cara sendiri sendiri untuk menyajikan sehingga bisa dikatakan untuk menyajikan es campur urutan memasukkan isian tidak diperhatikan.
Dari proses pembuatan kue lapis dan penyajian es campur dapat membantu guru untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Peserta didik tinggal membayangkan kue lapis dan es campur kemudian diterapkan di soal yang ditemui apakah serupa kue lapis atau serupa es campur.
Jika serupa kue lapis yaitu urutannya diperhatikan berarti termasuk konsep permutasi. Sedangkan jika serupa es campur mau mana saja komponen yang akan dimasukkan terlebih dahulu tanpa ada aturan harus berurutan berarti termasuk konsep kombinasi.
Sebagai seorang guru yang mempunyai tanggung jawab penuh atas keberhasilan belajar peserta didiknya.
Maka guru harus bisa membantu dan mengatasi berbagai kesulitan belajar peserta didik dengan mencari cara yang mudah. Agar peserta didiknya tidak mengalami kesulitan lagi. Salah satunya dengan cara membayangkan kue lapis dan es campur untuk mempermudah belajar materi permutasi dan kombinasi. (ra1/lis)
Guru Matematika SMAN 1 Karangkobar, Banjarnegara