RADARSEMARANG.COM, PANDEMI Covid-19 telah membuat sistem pembelajaran berubah, berbagai jenis media pembelajaran bermunculan. Pembelajaran daring merupakan salah satu unsur terpenting dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi selama belajar matematika dengan daring, akhirnya dalam mengerjakan soal mereka lebih memilih mencari jawaban di google, hanya sekedar menyelesaikan tugas dari guru tanpa memahami materi.
Untuk mencapai kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang optimal, peserta didik tidak hanya sekedar mengerjakan soal-soal, tetapi harus berbuat sesuatu.
Peran guru sangat penting dalam menyediakan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan peserta didik mendapat pengalaman yang bermakna dan sekaligus memudahkan dalam memahami materi dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat.
Media kopi (korek api) penulis gunakan pada pembelajaran materi Pola Bilangan di kelas VIIID SMP Negeri 1 Plantungan Kendal. Bertujuan agar peserta didik tidak hanya dapat menyelesaikan soal-soal saja, tetapi juga mampu memahami konsep dan mengaplikasikannya di dunia nyata.
Menurut Suprihatiningrum (2013:319) media diartikan sebagai alat dan bahan pembawa informasi pelajaran dan bertujuan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga dengan menggunakan media kopi proses pembelajaran akan lebih menyenangkan meskipun dengan PJJ dan peserta didik juga mudah mendapatkan batang korek api dengan harga yang terjangkau.
Pada pembelajaran pola bilangan, penulis memberikan arahan secara daring kepada peserta didik untuk memahami definisi pola bilangan, dengan memberi contoh beberapa pola bilangan yang disusun dari batang korek api.
Penulis menyusun batang korek api dengan pola tertentu sampai 3 atau 4 suku, kemudian peserta didik diberi kesempatan menentukan suku-suku berikutnya. Setelah peserta didik memahami konsepnya, maka peserta didik diminta untuk mempraktikkan sendiri di rumah.
Guru menentukan pola yang harus disusun menggunakan batang korek api dan peserta didik diminta untuk menentukan 2 sampai 3 suku berikutnya. Setelah mencoba mempraktikkan dengan beberapa pola yang berbeda, peserta didik juga diminta untuk menentukan suku ke-n dari pola bilangan tersebut.
Pembelajaran ini akan sangat seru dan menarik bagi peserta didik karena mereka menemukan pola bilangan dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak sekedar membayangkan saja.
Agar lebih menantang, penulis memberikan tugas kepada peserta didik untuk belajar membuat contoh permasalahan yang berkaitan dengan materi pola bilangan. Diantaranya menentukan pola bilangan dan menentukan suku ke-n dari pola bilangan segitiga, pola bilangan persegi, pola bilangan persegi panjang, pola bilangan segitiga pascal, bola bilangan ganjil, pola bilangan genap dan sebagainya.
Ternyata ada peserta didik yang mampu membuat masalah yang lebih kompleks, membuat pola bilangan formasi cheerleaders, susunan bola bilyar, bunga herbras, formasi penerjun payung, susunan batang daun, permainan halma.
Dengan demikian pembelajaran pola bilangan menggunakan media kopi lebih mudah dipahami dan menyenangkan bagi peserta didik.
Sangat penting untuk kita lakukan pada masa pandemi ini dengan memberikan pendidikan yang bermakna, dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya tentang pola bilangan.
Pengetahuan yang berasal dari pengalaman sendiri akan lebih kuat dan tahan lama dalam ingatan peserta didik. Pembelajaran harus dikemas secara kreatif dan menyenangkan untuk menghindari kejenuhan yang berpotensi dialami oleh peserta didik selama belajar matematika secara daring dari rumah. (ra1/zal)
Guru SMPN 1 Plantungan, Kendal