29.2 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Home Visit Membantu Kesulitan Belajar Siswa pada Masa Pandemi

Oleh: Yuliah, S.Pd. SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri membuat hampir seluruh lapisan kehidupan terkena imbasnya. Tak terkecuali dunia pendidikan yang turut mengalami keterpurukan.

Ini menuntut keprihatinan pendidik untuk segera berbenah. Kita sebagai pendidik harus cerdas memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat.

Mulai dari menyikapi dalam langkah pembelajaran ataupun cara pendidik untuk tetap berkomunikasi mentransfer ilmu pada anak didiknya. Strategi pembelajaran yang efektif diterapkan adalah kombinasi luring dan daring. Dengan tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat.

Menurut Prayitno home visit dapat bermakna upaya mendeteksi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab konselor (dalam hal ini guru) dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

Home visit method adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mengunjungi rumah siswa untuk tujuan membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi konseli dan untuk melengkapi data siswa (WS.Winkel,1995).

Adapun tujuan home visit menurut Thantawi (1995:47) adalah untuk mengembangkan tingkat kepedulian orangtua terhadap masalah anak. Home visit method biasa dilakukan oleh guru BP, akan tetapi karena situasi pandemi maka guru kelas juga dapat melaksanakan. Strategi ini efektif diterapkan mengingat latar belakang siswa yang terbatas dengan berbagai kendala terutama pada masa pandemi Covid-19.

Misalnya belum memiliki gadget yang memadai, gangguan sinyal dan terbatasnya kemampuan orangtua. Dalam hal ini pendidik juga mendapati orang tua yang belum mampu mengajari anaknya. Home visit mempunyai dua tujuan, pertama untuk memperoleh berbagai keterangan atau data yang diperlukan dalam memahami lingkungan dan siswa. Kedua, untuk mengubah dan memecahkan permasalahan siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Siswa kelas IV pada SD Negeri Kebonsari, Borobudur, Kabupaten Magelang, mengalami kesulitan pada pelajaran matematika dengan Kompetensi Dasar Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa mengalami kesulitan belajar karena mengacu pada tematik. Siswa yang kurang dalam memahami pelajaran tertentu semakin ketinggalan tanpa bantuan guru.

Bertolak dari permasalahan tersebut, guru memutuskan untuk melakukan kunjungan ke rumah siswa. Karena sudah menjadi tugas guru ketika mendapati siswanya mengalami kesulitan belajar dalam pelajaran matematika tersebut membantu menyelesaikannya. Melalui daring, siswa belum mampu menyerap pada KD tersebut di atas.

Sebelum melaksanakan kunjungan ke rumah siswa, dengan melalui grup WA guru sudah mengondisikan siswa. Pertama mulai dari membagi siswa ke dalam kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri dari dua atau tiga anak. Kemudian guru juga menjadwal kelompok yang akan dikunjungi.

Home visit yang dilakukan pada saat ini tentu berbeda teknis pelaksanaannya dibandingkan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Jadi tidak asal saja melaksanakan home visit. Ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain mencuci tangan, memakai masker sesuai standar yang diberlakukan dan physical distancing (menjaga jarak) aman.

Dalam pelaksanaannya guru mendatangi kelompok kecil tersebut. Kemudian guru menjelaskan pada kelompok tersebut dengan memberikan latihan-latihan, contoh dan cara menyelesaikan KPK dan FPB. Guru menjelaskan dengan menggunakan pohon faktor. Dengan menggunakan pohon faktor ini siswa juga dituntut sudah menguasai perkalian dan pembagian.

Ini memerlukan ketelatenan guru agar siswa mampu dan paham. Pada prinsipnya ketika bertatap muka dengan guru, materi yang belum dapat diserap langsung dapat dijelaskan kembali dan diulang-ulang sampai anak menguasai. Melalui home visit diperoleh berbagai data nyata dan juga membantu siswa dan orangtua. (pm1/lis)

Guru SDN Kebonsari, Borobudur, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya