RADARSEMARANG.COM, Sebagaimana kita tahu inti dari pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia adalah reading skill. Namun ironinya tingkat literasi masyarakat kita masih rendah, jangankan membaca teks bahasa Inggris yang notabene bahasa asing, membaca teks bahasa Indonesia saja masih belum memadai.
Menghadapi fakta rendahnya minat baca dan penguasaan bahasa Inggris yang masih terbatas, penulis berusaha mencari strategi supaya pembelajaran reading menjadi lebih menantang dan tidak membosankan. Penulis memutuskan untuk mencoba strategi reading guide dalam pembelajaran narrative text di SMAN 2 Grabag, Kabupaten Magelang.
Teks narrative sebenarnya termasuk teks yang menyenangkan untuk dibaca karena teks ini adalah salah bentuk teks cerita dengan berbagai macam variasinya, namun sayangnya teks narrative yang harus dikuasai peserta didik di tingkat SMA menggunakan kosakata tingkat tinggi dan teksnya agak panjang, sehingga kadang-kadang peserta didik sudah menyerah begitu menemui teks narrative.
Pembelajaran menjadi lebih membosankan jika peserta didik hanya diberi teks, diberi waktu untuk membaca kemudian diberi pertanyaan-pertanyaan secara tertulis setelah itu dikumpulkan. Pada jam-jam awal pembelajaran mungkin hal itu bisa dilakukan tapi jika pembelajaran memasuki jam-jam akhir mungkin penerapan strategi tersebut membuat siswa semakin mengantuk.
Strategi reading guide dipilih penulis karena menurut strategi ini di satu sisi lebih menantang dan memotivasi siswa. Di sisi lain memberikan bimbingan bagi siswa yang penguasaan kosakatanya masih rendah.
Menurut Hisyam (2008: 8) langkah-langkah pembelajaran reading guide adalah menentukan bacaan yang akan dipelajari, menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
Berdasarkan teori tersebut maka penulis menentukan langkah-langkah pembelajaran dengan membagikan teks narrative yang harus dibaca siswa kemudian memberikan waktu lima menit kepada siswa untuk membaca secara sekilas teks narrarative tersebut.
Setelah siswa membaca secara teks narrative secara sekilas, penulis akan memberikan pertanyaan sederhana secara lisan kepada siswa seperti di mana dan kapan cerita itu terjadi serta siapa tokoh utamanya. Pertanyaan-pertanyaan sederhana ini dimaksudkan supaya siswa yang penguasaan kosakatanya rendah rendah bisa menjawab dan termotivasi untuk mencari jawaban yang lebih kompleks.
Pertanyaan- pertanyaan yang diberikan secara lisan tadi juga akan dijawab oleh siswa dengan mengangkat tangan terlebih dahulu dengan harapan jawaban yang benar dari satu siswa bisa menjadi guide (petunjuk) bagi siswa lain yang belum menemukan jawabannya. Serta dengan mengangkat tangan melatih siswa lebih berani untuk menyatakan pendapatnya.
Metode reading guide ini terbukti membuat siswa lebih tertantang untuk memahami teks narrative dengan menghubung-hubungkan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru. Selanjutnya siswa akan diberi pertanyaan-pertanyaan yang lebih kompleks yang jawabannya hanya bisa didapat dengan membaca detail.
Kelebihan reading guide yang lain adalah membantu siswa menemukan poin-poin penting dari teks yang dibaca dalam waktu yang relatif singkat. Serta mengulas materi dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat. (pm1/lis)
Guru Bahasa Inggris SMAN 2 Grabag, Kabupaten Magelang