RADARSEMARANG.COM, IMPIAN bangsa Indonesia sebagai bangsa yang unggul, maju bersaing dengan bangsa lain, mampu mengatasi masalah isu-isu klasik yang belum hilang sampai sekarang, misal korupsi, disintegrasi dan kemiskinan, dan impian ini diwujudkan dalam Indonesia Emas 2045.
Dan untuk mewujudkannya tidaklah dibuuhkan kekuatan politik, kekuatan ekonomi, kekuatan militer tetapi kekuatan yang berasal dari keunggulan manusianya. Keunggulan manusia Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah menjalankan pendidikan emas yang sudah dilaksanakan sejak 2005
Pendidikan yang menjadi kunci keberhasilan impian tersebut masih banyak masalh dan kendala. Kesenjangan fasilitas pendidikan, tentang ujian nasional, kurikulum yang masih membutuhkan banyak perbaikan dan pengembangan, serta peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Sampai hari ini guru masih dianggap satu-satunya sumber ilmu bagi peserta didik.
Anggapan seperti ini harus sedikit demi sedikit dihilangkan dan mnggantinya dengan guru berperan sebagai fasilitator. Untuk itu guru diharapkan menjadi guu yang kreatif dan inovatif dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik. Karena dengan kreatifitas guru yang tidak terbatas, akan sedikit banyak mengembangkan sikap kritis pada anak.
Pada mata pelajaran IPS, yang sebagian besar peserta didik meganggap bahwa IPS adalah pelajaran yang membosankan. Tetapi dengan berbagai macam metode mengajar guru yang berganti-ganti akan membuat semangant peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu yang bisa digunakan adalah model pembelajaran “word square”
Word square merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat diprgunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran word square adalah model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban.
Ada beberapa word square yang bisa digunakan diantaranya adalah, satu model teka-teki silang, dua model pemberian petunjuk satu atau dua huruf dan ketiga adalah menyembunyikan kata diantara huruf-huruf pengecoh. Model-mdel diatas bias digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran
Salah satu yang akan kita bahas adalah model ketiga, yaitu menyembunyikan kata diantara huruf pengecoh. Guru dapat memberikan berbagai macam kata yang berkaitan dengan materi pelajaran dengan menyembunyikannya diantara huruf-huruf pengecoh.
Kata yang disembunyikan bisa ditulis mendatar, menurun, keatas maupun miring. Peserta didik diminta untuk mencari kata-kata yang disembunyikan sebanyak-banyaknya. Selain peserta didik dilatih ketelitian dan kejelian, mereka juga melatih kemampuan literasi atau kemampuan membaca kata yang penting.
Word Square bisa dilakukan secara mandiri maupun kelompok. Apabila kata yang disembunyikan sudah ditemukan, peserta didik diminta untuk mencari artinya dari buku pelajaran. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan modek word square dilakukan dengan memberikan reward bagi peserta didik yang dapat menemukan dengan cepat. Bisa juga dengan secara cepat menulis dipapan tulis kata yang ditemukan.
Dengan model word square yang diterapkan di SMPN 4 Salatiga, peserta didik bisa mengingat kata penting yang sudah ditemukan, melatih disiplin karena diwajibkan mencari dengan waktu yang telah ditentukan, berani maju kedepan untuk menulis, melatih siswa berpikir teliti, kritis dan efektif.
Dan dharapkan tujuan pembelajaran akan tercapai, sehingga pendidkan di Indonesia akanlebih kreatif. Dan ini sesuai dengan mata pelajaran IPS yang katanya adalah pelajaran hafalan. (bs2/zal)
Guru SMPN 4 Salatiga