RADARSEMARANG.COM, Di masa pandemi yang belum kunjung berakhir, guru dan peserta didik sama-sama mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Kendala juga terjadi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di jenjang Sekolah Menengah Pertama.
Materi PJOK yang dilakukan dengan praktek individu di masa PJJ menyebabkan rendahnya berolahraga dan bergerak pada peserta didik di rumah. Peserta didik menunjukkan rendahnya minat untuk berolahraga serta mempraktikkan materi PJOK.
Salah satu materi PJOK di jenjang kelas IX SMP adalah teknik passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli. Dalam materi ini, peserta didik diharapkan dapat memahami dan mempraktikkan variasi dan kombinasi dalam passing bawah dan passing atas dengan baik meskipun lewat PJJ.
Melalui materi yang disajikan dengan beberapa variasi latihan yang terdapat dalam video pembelajaran bisa dipahami peserta didik dengan baik dan benar.
Namun demikian, materi ini cukup menantang karena peserta didik harus bisa mempraktikkan gerak teknik dasar passing bawah dengan baik dan benar. Ketika tidak dapat melihat demonstrasi langsung, peserta didik mengalami kesulitan dalam mempraktikkan materi teknik dasar passing bawah dan passing atas.
Membaca materi saja tanpa ada contoh gerakan yang benar belum cukup.
Permasalahan ini menjadi tantangan guru PJOK untuk tetap dapat memberikan materi passing bawah dan passing atas meski tidak dapat bertatap muka langsung. Di SMP Negeri 2 salatiga, permasalahan ini coba dijawab lewat inovasi video praktik teknik passing bawah dan passing atas. Video materi passing bawah dan atas tersebut dikembangkan melalui kerjasama MGMP PJOK sekolah.
Video tersebut berisi gerakan teknik passing bawah dan passing atas. Latar belakang pemilihan media ini adalah peserta didik mudah untuk melihat dan mengamati gerakan tehnik passing bawah dan passing atas dengan baik. Harapannya, mereka dapat mempraktikkan dan mengerjakan tugas pembuatan video gerakan teknik passing bawah dan passing atas dengan baik.
Jayawardana (2020) menyatakan bahwa pengembangan video pembelajaran adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengelola pembelajaran dengan melibatkan kerja proyek.
Penugasan berupa proyek ini diharapkan dapat menarik peserta didik untuk mempelajari materi karena sifatnya yang kontekstual. Selain itu, penggunaan media video ini sesuai dengan karakteristik materi PJOK yang mengharuskan peserta didik mempraktikkan gerakan dengan tepat.
Pada pembelajaran PJOK di SMP Negeri 2 Salatiga, Video Pembelajaran digunakan untuk mengajarkan materi praktik teknik dasar passing bawah dan passing atas. Langkah pertama, guru memberikan materi pembelajaran melalui zoom meeting dengan materi teknik dasar passing bawah dan passing atas dengan menayangkan video pembelajaran kepada peserta didik. Selanjutnya, peserta didik mengamati video yang ditayangkan pada saat pembelajaran.
Kemudian, guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat video praktik passing bawah dan passing atas setelah melihat dan mengamati video pembelajaran. Selanjutnya peserta didik diberi tugas untuk membuat video dengan mempraktikkan materi passing bawah dan passing atas secara individu. Kemudian guru memantau perkembangan penyelesaian tugas peserta didik melalui Prakasita Classroom yakni Learning Management System milik SMP N 2 Salatiga.
Video Pembelajaran memberikan dampak yang positif. Anak-anak lebih tertarik pada materi yang diberikan melalui video interaktif. Hal ini karena peserta didik lebih bisa memahami dan bisa melakukan praktik. Peserta didik melihat materi yang diberikan untuk dapat membuat tugas praktik berupa video.Penugasan ini dapat meningkatkan gerak peserta didik. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa video interaktif dapat meningkatkan gerak dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PJOK, khususnya pada materi praktik passing bawah dan passing atas pada permainan bola voli. (dd2/ton)
Guru PJOK SMP N 2 Salatiga