31 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Upaya Pemberian Layanan BK di Masa Pandemi

Oleh: Mieckyal Indonesia AM, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Tak terasa sudah berjalan lebih dari satu tahun, dimulai sejak 16 Maret 2021 kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan oleh setiap satuan pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk usaha mengurangi penyebaran virus Covid-19 yang penularannya semakin tak terkendali di seluruh wilayah di Indonesia.

Kegiatan PJJ ini dilakukan sesuai kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadim Anwar Makarim, yaitu pemberlakuan pembelajaran dengan metode daring (online).

Padahal sebelumnya, untuk mengetahui perkembangan proses belajar siswa, guru harus berinteraksi langsung dengan para siswa secara langsung di sekolah.

Tetapi, dengan adanya PJJ, guru dituntut untuk tetap memperhatikan perkembangan proses belajar siswa, meskipun hanya secara daring. Hal ini juga berdampak kepada layanan konseling yang diberikan oleh guru BK kepada siswa yang juga harus dilakukan secara daring, terutama dalam memotivasi dan berkomunikasi dengan siswa dan orang tua/wali murid.

PJJ menuntut guru untuk kreatif dalam pemberian materi melalui daring. Di SMP Negeri 2 Kendal, kegiatan PJJ ini dilakukan melalui aplikasi WA, Teams, dan Meet.

Bagi siswa, tuntutan PJJ membuat siswa harus mampu beradaptasi dengan pembelajaran daring yang selama ini belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Sedangkan bagi orang tua, PJJ menuntut mereka untuk sanggup memfasilitasi pembelajaran daring selama di rumah, mendampingi saat siswa belajar di rumah, dan memberikan motivasi serta pengertian tentang pentingnya tetap berada di rumah selama pandemi.

Pada masa pandemi ini, guru BK dituntut untuk tetap memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa meskipun melalui daring. Hal ini bisa dilakukan dengan cara via telpon, WA, dan kunjungan rumah untuk mengetahui keadaan siswa dan keluarga yang sebenarnya di rumah. Guru BK juga dituntut lebih kreatif dalam pemberian layanan bimbingan.

Dalam kegiatan pemberian motivasi kepada siswa Kelas 9E Semester I dan layanan konsultasi orang tua dilakukan melalui WA atau telepon untuk mengetahui perkembangan belajar siswa di rumah.

Guru BK juga berkolaborasi dengan guru mapel guna mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran online dan mengetahui sejauh mana perkembangan hasil belajar siswa. Jika ada kesulitan dalam pembelajaran daring, guru BK melakukan kegiatan layanan kunjungan rumah dengan membawa data dari guru mapel.

Kegiatan pembelajaran daring ini tidak bisa diikuti oleh semua siswa. Tentunya ada beberapa hambatan yang dihadapi. Di antaranya, siswa tidak memiliki HP, HP tidak bisa support ke aplikasi Teams, sinyal internet yang kurang cepat, kuota yang terbatas, bahkan ada siswa yang ketiduran pada saat pembelajaran daring berlangsung.

Ini menjadi tugas guru BK untuk memotivasi siswa supaya lebih semangat dalam pembelajaran. Bagi siswa yang tidak memiliki HP ataupun HP yang tidak support ke aplikasi Teams, dilakukan pembelajaran secara luring, yaitu guru BK melakukan kunjungan ke rumah siswa dengan membawa materi dan tugas dari guru mapel.

Dalam pemberian layanan, guru BK harus selalu berpedoman pada nilai-nilai humanisme agar siswa merasa nyaman dan semangat dalam pembelajaran daring. Sehingga tata nilai SPERO (Santun, Pemberani, Empati, Religius, Optimis) dapat terwujud. Apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini, tuntutan hasil belajar seperti saat pembelajaran tatap muka sangatlah tidak mungkin, karena situasi yang serba tidak normal. Tidak hanya dalam pembelajaran, keadaan ekonomi keluarga siswa di rumah pun banyak yang mengalami perubahan.

Dalam kegiatan PJJ, kerja sama antara guru BK dan orang tua/wali murid harus selalu dilakukan. Hal ini dilakukan agar siswa bisa lebih semangat dalam pembelajaran dan tercipta kemandirian belajar siswa di rumah, guna mempersiapkan pembelajaran tatap muka saat pandemi telah usai. (*)

Guru SMP Negeri 2 Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya