RADARSEMARANG.COM, PERUBAHAN pola pembelajaran di SMP Negeri 2 Banyudono pada masa pandemi Covid-19 menimbulkan tantangan bagi para guru agar mampu mengelola kelas virtual menjadi kelas yang efektif. Hal ini tidaklah mudah mengingat terdapat permasalaham dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19.
Permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh antara lain keterbatasan sarana prasarana seperti laptop atau HP yang dimiliki peserta didik, kesulitan akses internet, kondisi listrik yang tidak stabil, dan keterbatasan kuota internet yang bisa disediakan oleh orang tua.
Keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran juga dipengaruhi oleh kondisi teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki guru di era pandemi Covid-19.
Ada beberapa kegunaan Teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran, antara lain: sebagai media pembelajaran mandiri peserta didik mencari sumber belajar dari internet, mengirimkan jawaban tugas. Sebagai media presentasi pembelajaran dengan video, slide power point dan animasi.
Untuk menjawab tantangan agar mampu menciptakan pembelajaran jarak jauh yang efektif sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan baik di SMP Negeri 2 Banyudono, guru perlu memiliki kompetensi dalam melakukan manajemen pembelajaran sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Perencanaan pembelajaran disusun pada awal tahun pelajaran, dimulai membuat analisa keterkaitan KI, KD dan Indikator, menyusun RPP dan silabus berdasarkan materi esensial. Susunan RPP terdiri atas: mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, alokasi waktu, kegiatan pembelajaran, sumber/alat pembelajaran dan penilaian hasil.
Kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu membuka pelajaran di Google Classroom, menyampaikan materi di Zoom dan Whatsapp Group, memberi tugas di Google Formulir dan menutup pelajaran. Dalam memulai proses pembelajaran, dilakukan dengan masuk kelas online dan memberikan bahan materi pembelajaran satu hari sebelum pembelajaran berlangsung. kemudian guru menjelaskan materi yang disampaikan dan selanjutnya menanyakan materi yang lalu dengan mengaitkan materi yang baru. Memperhatikan kesesuaian antara materi dengan alat peraga dengan pembelajaran yang dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, guru dan siswa sangat mahir menggunakan platform tersebut sehingga tidak ada kendala dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan berpusat pada siswa. Siswa sangat antusias dalam pembelajaran daring karena setiap guru memberikan materi pembelajaran yang dapat diakses siswa di mana pun dan kapan pun.
Evaluasi pembelajaran dalam mengukur prestasi belajar siswa meliputi penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan dan penilaian kompetensi ketrampilan. Guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Penilaian kompetensi pengetahuan dengan melaksanakan penilaian harian yang diiringi dengan pelaksanaan remedial dan pengayaan kepada siswa sesuai dengan kelas masing-masing, penilaian tengah semester, penilaian akhir tahun, pemberian tugas kepada siswa.
Pelaksanaan evaluasi belajar dapat menggunakan Google Formulir Penilaian Kompetensi Keterampilan guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Evaluasi hasil belajar peserta didik juga berfungsi untuk menilai diri sendiri, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun menilai program pembelajaran. Sebagaimana perancang dan pelaksana program, guru memerlukan umpan balik tentang efektivitas programnya agar bisa menentukan apakah kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Salah satu fungsi adalah penilaian bukan merupakan tujuan, melainkan alat untuk mencapai tujuan. (dd2/zal)
Guru SMPN 2 Banyudono