RADARSEMARANG.COM, Bulutangkis merupakan salah satu cabang olah raga yang mendapatkan perhatian. Baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Munculnya klub-klub bulutangkis dapat dijadikan bukti bahwa olah raga ini banyak diminati oleh banyak masyarakat.
Untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik, dituntut untuk banyak melakukan latihan, mempelajari dan memahami unsur-unsur fisik, teknik, maupun mental.
Karena tidak mungkin dapat bermain dengan baik jika teknik dalam permainan bulutangkis belum diketahui dan tidak dipahami. Penguasaan keterampilan bulutangkis diperoleh melalui proses belajar pada umumnya. Belajar keterampilan gerak harus mengikuti kaidah proses belajar pada umumnya.
Belajar merupakan suatu fenomena atau gejala yang tidak dipahami secara langsung. Gejala tersebut hanya dapat/bisa diduga atau diketahui dari tingkah laku atau penampilan seseorang.
Dijelaskan oleh Herman Subardjah (2000:13), dalam permainan bulutangkis berusaha untuk menjatuhkan shuttlecock di daerah permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul shuttlecock dan menjatuhkan di daerah permainan sendiri.
Pada saat permainan berlangsung, masing masing berusaha agar shuttlecock tidak menyentuk lantai di daerah permainan sendiri. Apabila shuttlecock jatuh di lantai atau menyangkut net maka permainan berhenti. Angka diperoleh seorang pemain jika shuttlecock yang dipukulnya melewati net dan jatuh pada daerah lawan atau lawan tidak dapat mengembalikan shuttlecock.
Bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan satu orang melawan satu orang atau dua orang melawan dua orang. Bulutangkis merupakan olahraga permainan yang cepat dan membutuhkan reflek yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi.
Agar dapat bermain bulutangkis dengan baik, terlebih dahulu kita harus memahami bagaimana cara bermain bulutangkis dan menguasai. Beberapa teknik/keterampilan dalam permainan: cara memegang raket, gerakan pergelangan tangan, gerakan melangkahkan kaki (footwork), pemusatan pikiran (konsentrasi), teknik pukulan (smash).
Untuk meningkatkan keterampilan dalam permainan bulutangkis, maka setiap pemain harus berusaha untuk meningkatkan keterampilannya dan menguasai berbagai teknik dasar dalam dalam permainan bulutangkis. Salah satunya adalah servis. Servis adalah modal awal memenangkan pertandingan.
Dengan kata lain, seseorang pemain tidak dapat mendapatkan angka apabila tidak dapat melakukan servis dengan baik. Sulit bagi pemain untuk mendapatkan skor secara konsisten, tanpa servis memadai pada permainan bulutangkis. Ada tiga jenis servis dalam bulutangkis, yaitu servis pendek, servis panjang dan flick atau servis setengah tinggi.
Jenis servis panjang pada permainan bulutangkis adalah yang terutama digunakan dalam permainan tunggal. Menurut Deni Wicaksono (2008:25) cara melakukan servis panjang adalah : shuttlecock harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar shuttcock melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
Dalam melakukan servis panjang, saat memukul shuttlecock kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
Untuk gerakan ayunan raket dilakukan dengan cara ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna. Serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus berlangsung continue dan harmonis. Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul shuttlecock.
Hanya dengan berlatih dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat menguasai teknik servis panjang dengan sebaik-baiknya. Prinsipnya dengan penempatan shuttlecock yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul shuttlecock itu, sehingga lawan akan terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titk tengah lapangannya.
Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis panjang lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut belakang lapangan lawan atau dengan teknik pukulan pendek (dropshot) ke sudut depan lapangan lawan. (dd2/lis)
Guru MI Ma`arif Wonolelo, Sawangan, Kabupaten Magelang