RADARSEMARANG.COM, Alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan berbahasa dapat disampaikann ide, pikiran, perasaan atau informasi seseorang kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang digunakan sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional di seluruh dunia. Sehingga pendidikan di Indonesia memasukkannya dalam kurikulum sebagai salah satu mata pelajaran yang harus di pelajari di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Ada empat aspek keterampilan/skill berbahasa yang diajarkan pada mata pelajaran bahasa Inggris yaitu reading (membaca), writing (menulis), listening (mendengarkan) dan speaking (berbicara). Disamping empat skill tersebut, kosakata merupakan pendukung penguasaan bahasa yang harus di miliki oleh peserta didik.
Mampu menggunakan bahasa Inggris merupakan keharusan pada era globalisasi dan komunikasi saat ini. Oleh karena itu penguasaan bahasa Inggris pada lulusan SMK sangat ditekankan dengan harapan peserta didik dapat menjadi individu-individu yang andal siap menghadapi persaingan global.
Banyak fenomena yang kita jumpai tentang kemampuan berbahasa Inggris para peserta didik di lingkungan SMK, bahwa peserta didik takut dan malu melakukan kesalahan, peserta didik tidak mampu dan tidak mau berbahasa Inggris.
Dalam hal ini empat aspek ketrampilan/skill tersebut memiliki kontribusi yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai indikasi peningkatan kemampuan peserta didik secara efektif. Karena keempat keterampilan tersebut merupakan bagian dari bahasa yang hakekatnya adalah sebagai alat komunikasi. Dan kita tidak bisa berkomunikasi dengan baik jika tidak menguasainya.
Salah satu tujuan pengajaran bahasa Inggris adalah peserta didik mampu membaca, memahami buku dalam bahasa Inggris dan juga berbicara dalam bahasa Inggris. Untuk mencapai tujuan itu, peserta didik harus menguasai banyak kosakata bahasa Inggris.
Tanpa kosakata yang memadai, sulit bagi peserta didik untuk dapat menguasai empat keahlian berbahasa. Namun penguasaan kosakata bukanlah hal mudah karena kosakata dalam bahasa Inggris untuk komunikasi membutuhkan waktu yang panjang dalam menguasainya, itu lebih sulit dikuasai daripada tata bahasanya. Peserta didik harus konsentrasi terlebih dahulu pada kosa kata yang paling sering di gunakan dalam komunikasi.
Pengajaran kosakata untuk peserta didik tingkat SMK membutuhkan kreatifitas, strategi yang cocok dan berbeda dari cara yang biasa supaya peserta didik merasa menikmati dan menjadi aktif di kelas. Guru juga harus menstimulasi peserta didik agar menggunakan kosakata yang sudah mereka ketahui meskipun pengucapannya tampak seperti bahasa asli mereka.
Dalam hal ini salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengajarkan kosakata dengan menggunakan lagu. Kenapa harus menggunakan lagu? Karena lagu merupakan salah satu media yang bukan hanya dapat meningkatkan kosakata tetapi juga pelafalan dan mendengarkan.
Menggunakan lagu untuk penguasan kosakata dianggap dapat membuat peserta didik lebih mudah menguasai kosakata tanpa ada perasaan tertekan dan tentu saja menyenangkan. Lagu dianggap sebagai salah satu cara alternatif untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Inggris. Disamping itu lagu secara tidak langsung bisa memotivasi peserta didik untuk belajar bahasa karena mereka bisa mendengarkan lagu sekaligus membaca lirik yang ditampilkan dilayar.
Dapat disimpulkan lagu bisa dianggap sebagai salah satu sumber yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris. Dengan pemilihan lagu yang tepat, peserta didik dapat memahami pengetahuan secara faktual, konsep dan prosedur.
Dengan kata lain, saat menyanyi peserta didik dapat membaca lirik dan ini secara tidak langsung mendorong untuk mempelajari dan menambah kosakata baru, pronounciation (pengucapan) dan juga listening (mendengar). Dengan seringnya mendengarkan lagu juga membuat peserta didik lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris dan pelafalan mereka akan lebih jelas dan akurat.
Disamping itu juga bisa meningkatkan kemampuan dalam mendengarkan (listening). Ketika peserta didik mendengarkan lagu, telinga mereka secara tidak sadar akan terbiasa mendengar. Sehingga ketika pelajaran listening, seseorang yang sudah terbiasa mendengarkan lagu akan lebih mudah memperoleh maksud dari apa yang diucapkan narator. (unw1/lis)
Guru Bahasa Inggris SMK Negeri 3 Jepara