RADARSEMARANG.COM, Taman Kanak-kanak (TK) sebagai salah satu bentuk pendidikan anak usia dini, atau sering dikenal dengan pendidikan usia prasekolah yang merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga ke pendidikan sekolah.
Salah satu aspek perkembangan yang penting bagi anak usia dini adalah penanaman nilai-nilai agama dan moral. Pendidikan yang berdasarkan atas nilai-nilai agama merupakan modal terbesar untuk mewujudkan cita-cita dan masa depan bangsa. Sehingga pendidikan tersebut sebisa mungkin diupayakan agar anak didik mampu berkembang secara optimal.
Adapun nilai-nilai agama yang perlu ditanamkan pada anak usia dini yaitu salat, puasa, zakat, haji, umrah dan ibadah-ibadah lainnya seperti bacaan asmaul husna, hadits, ayat-ayat pendek, hafalan doa sehari-hari dan lain sebagainya.
Menurut Rauf (K. Nasihah, 2013: 24) hafalan adalah proses mengulang sesuatu baik dengan membaca dan mendengar, pekerjaan apapun jika sering diulang maka akan menjadi hafal. Doa adalah permohonan hamba pada Rabb-Nya dengan cara memohon dan meminta, bisa pula berarti menyucikan, memuji dan makna yang sejenis dengan keduanya.
Sedangkan hafalan doa adalah sebuah proses mengulang sesuatu bacaan agar dapat mendengar dan meresap kedalam fikiran, seruan, permintaan, permohonan, pertolongan yang dilakukan oleh manusia supaya di ingat.
Hafalan doa sangat penting diajarkan oleh orang tua dan guru sejak dini berupa doa yang berkaitan dengan kehidupan sehari-harinya. Adapun contoh pembelajaran hafalan doa yang dilakukan anak sehari-hari adalah doa sebelum dan sesudah belajar, doa sebelum makan dan minum, doa sebelum masuk kamar kecil dan keluar kamar kecil dan banyak lainnya.
Di lingkungan Taman Kanak-kanak, anak diajak untuk berdoa pada saat sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan perilaku berdoa tersebut dilakukan terus-menerus secara berkesinambungan agar anak bisa membiasakan untuk berperilaku yang baik pada saat berdoa.
Tujuan berdoa tidak hanya meminta kepada Tuhan untuk mewujudkan keinginan saja, tetapi berharap kegiatan yang dilakukan mendapatkan berkah dan keridhoan dari Sang Pencipta. Mengajarkan anak berdoa dalam setiap kegiatan juga dapat melatih kedisiplinan, kesabaran dan selalu mengingat Allah baik dalam memulai kegiatan hingga mengakhiri kegiatan.
Kondisi pandemi Covid-19 ini membuat guru tidak bisa banyak memilih dari jenis media pembelajaran yang ada karena terhambat ruang dan waktu. Sehingga media pembelajaran yang berbasis informasi dan teknologi (IT) Sangat tepat jika digunakan untuk pembelajaran daring. Salah satunya adalah penggunaan video pembelajaran.
Video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Yaitu dengan mengirim video pembelajaran doa sehari-hari yang di kirim ke anak, khusus anak-anak TK lewat WhatsApp (WA) grup orang tua. Penggunaan video sebagai media pembelajaran memiliki beberapa tujuan, antara lain memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu verbalis. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indra peserta didik maupun instruktur.
Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi sehingga merangsang minat anak untuk belajar. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh anak.
Dengan media video pembelajaran anak dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memori jangka panjang dan bersifat retensi. Sehingga dengan menggunakan media video pembelajaran di TK Al Khoiriyah Desa Tosari, Kecamatan Brangsong, Kendal, anak lebih mudah menghafal doa sehari-hari. (unw1/lis)
Guru TK Al Khoiriyah, Desa Tosari, Kec. Brangsong, Kabupaten Kendal
