28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Mimadewo Mudahkan Siswa Menulis Descriptive Teks

Oleh : Diyah Kurniasih, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa kelas VII semester dua adalah menyusun teks berbentuk descriptive. Menurut Dr. I Wy. Dirgeyasa (2017), tujuan atau fungsi sosial dari descriptive text adalah to describe a person, place or thing in such a way that a picture is formed in the reader’s mind.

Teks jenis ini digunakan untuk mendeskripsikan orang, tempat, atau benda sedemikian rupa sehingga gambaran terbentuk di benak pembaca.

Umumnya, yang dideskripsikan adalah bentuk, ciri, ataupun sifatnya. Ada dua bagian dari teks descriptive, pertama identification, biasanya terletak pada paragraf pertama, bertujuan untuk mengidentifikasi suatu objek yang ingin dideskripsikan.

Kedua description, mendeskripsikan ciri-ciri objek yang telah dijelaskan di awal teks. Pada bagian ini, objek harus dijelaskan sedetail mungkin agar ciri-ciri objek bisa tergambar jelas di benak pembaca.

Ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam penulisan descriptive text, antara lain penggunaan pola kalimat simple present tense, nouns dan noun phrases, adjectives, relating verbs, action verbs dan juga adverbials.

Perbedaan pola kalimat antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta minimnya penguasaan kosakata menyebabkan kegiatan menulis teks menjadi sesuatu yang sangat sulit apalagi bagi siswa kelas VII. Umumnya, mereka akan kehabisan kata sehingga kalimat tidak berkembang atau bahkan kalimat yang mereka tulis tidak bermakna.

Sebagai guru, tentu saja ini menjadi sebuah masalah dan harus dicarikan penyelesaiannya. Model pembelajaran yang hanya mencatat atau mengerjakan tugas terutama pada pembelajaran jarak jauh jelas sangat berperan terhadap rendahnya kompetensi siswa. Sehingga guru harus berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa terutama dalam keterampilan menulis.

Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Untuk pembelajaran menulis teks descriptive, media yang penulis gunakan di kelas VII SMP Negeri 3 Limpung adalah Mimadewo, yang merupakan akronim dari Mind Mapping and Guiding Words.

Mind mapping adalah sebuah metode untuk mengelola informasi secara keseluruhan melalui pemetaan peta pikiran berbentuk percabangan yang dituangkan langsung ke dalam media tulis, baik kertas maupun digital. Umumnya, mind mapping berupa suatu percabangan dari bagan-bagan. Caroline Edward mengatakan, metode mind mapping merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak.

Sistem ini bekerja sesuai cara kerja alami otak kita, sehingga dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia (Caroline Edward, 2009:64). Sedangkan guiding words diartikan sebagai kata-kata pemandu yang berfungsi untuk memudahkan siswa mengembangkan kalimat secara runtut.

Media ini penulis gunakan dalam mendeskripsikan orang dan binatang. Langkah pertama, guru menjelaskan kompetensi dasar yang ingin dicapai, kemudian guru memberikan sebuah gambar orang dengan ciri-ciri tertentu. Bersama dengan guru, siswa menentukan kata-kata pemandu yang berhubungan dengan gambar, contohnya hair, nose, eyes atau profesinya.

Dari kata-kata tersebut siswa akan menuliskan kata turunan yang berhubungan dengan kata panduan, misalnya dari kata hair, akan muncul kata long, straight, short, black atau yang lainnya. Dari kumpulan kata yang didapatkan, siswa akan menyusun atau mengembangkan menjadi kalimat yang dapat mendeskripsikan gambar tersebut.

Walaupun dari 24 siswa masih ada beberapa yang belum terlibat dalam pembelajaran, namun penulis akui penggunaan media Mimadewo ini sangat membantu siswa dalam menulis. Hal ini terbukti dari hasil kerja siswa yang lebih baik. (ips2/lis)

Guru Bahasa Inggris SMPN 3 Limpung, Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya