RADARSEMARANG.COM, MENULIS merupakan salah satu ketrampilan berbahasa selain menyimak, membaca, dan berbicara. Ketrampilan menulis dianggap yang paling sulit. Pasalnya tidak semua orang memiliki kepiawaian dan kemampuan di bidang tulis menulis. Menulis menjadi momok yang menakutkan badi sebagian orang.
Burhan Nurgiyanto ( 2001 : 274 ) mengemukakan,menulis merupakan aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosa kata,tata tulis,dan struktur bahasa.
Dari pengertian di atas siswa diharapkan mampu mengungkapkan ide,gagasan,pengalaman,dan pendapat dalam bentuk tulisan serta dapat merangkai gagasan tersebut menjadi tulisan yang baik.
Dalam proses pembelajaran,membiasakan dan melatih siswa untuk menuangkan ide,opini serta gagasannya melalui tulisan adalah hal yang tidak dapat dikesampingkan.
Kegiatan belajar diberi porsi yang sama besar dengan kegiatan membaca. Dua aktivitas itu berjalan beriringan,sebab seorang akan mampu menulis apabila dia memiliki banyak bahan yang diperoleh dari membaca. Sebaliknya,seorang akan butuh membaca sebanyak-banyaknya apabila dia ingin menyusun sebuah tulisan.
Pada pembelajaran teks deskripsi ini siswa dituntut bisa menuangkan ide,gagasan dan pendapat dalam bentuk tulisan. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran teks deskripsi adalah model picture and picture.
Model pembelajara picture and picture adalah model pembelajaran yang membuat anak untuk aktif dalam belajar dan berimajinasi. Seperti pendapat Silberman ( 2010 : 192 ) mengemukakan bahwa cara yang bagus untuk memberi informasi kepada siswa secara cepat,memahami apa yang mereka bayangkan, terampil dalam menulis dan berimajinasi yaitu menggunakan sebuah gambar.
Langkah-langah pembelajaran teks deskripsi dengan model picture and picture sebagai berikut : (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.(2) Menyajikan materi sebagai pengantar. (3) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar – gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi.
(4) Guru menunjukkan/memanggil siswa untuk mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. (5) Guru menanyakan alasan /dasar pemikiran urutan paragraf tersebut. (6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. (7) Kesimpulan dan rangkuman.
Dari langkah-langkah tersebut siswa benar –benar aktif dalam pembelajaran,karena selain berpikir mereka juga berimajinasi dengan santai terhadap gambar tersebut. Siswa akan berpartisipasi dan bekerja sama dalam mengurutkan gambar. Dari urutan gambar kemudian dirangkai menjadi tulisan deskripsi.
Dalam pembelajaran ini diperlukan kerja sama antar siswa. Dengan bekerja sama siswa dapat menyelesaikan pembelajaran dengan cepat mudah dan menyenangkan.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan pembelajaran model picture and picture siswa akan menerima pelajaran dengan rileks,siswa mudah memahami materi yang diajarkan, motivasi anak akan terpacu karena dapat mengerjakan bersama-sama dengan suasana yang menyenangkan. Pada dasarnya siswa senang dengan pembelajaran praktik dan bergerak langsung. Siswa bisa langsung mengekspresikan dan terangsang untuk menuangkan ide atau gagasan lewat tulisan dengan langsung melihat gambar.
Model pembelajaran ini sudah diterapkan di SMP Negeri 1 Paninggaran. Antusias anak bisa dirasakan dalam pembelajaran yang menggunakan model picture and picture dalam menulis teks deskripsi. Siswa sangat aktif dan ceria. Asumsi bahwa menulis itu sulit dapat terkikis dengan model pembelajaran ini. Dengan pembelajaran ini diharapkan menggugah siswa dalam berekspresi menuangkan ide gagasan dan pendapat dalam bentuk tulisan. Semoga dengan pembelajaran ini siswa akan senang dengan kegiatan tulis menulis. (ips2/zal)
Guru SMPN 1 Paninggaran, Pekalongan
