RADARSEMARANG.COM, Penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda merupakan salah satu materi yang dibahas dalam mata pelajaran matematika.
Selain itu matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting diajarkan pada semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Menurut Handoyo (2015:34), matematika adalah mata pelajaran yang mempunyai peran paling penting untuk membentuk kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, pada anak.
Materi matematika bab I kelas V membahas tentang penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda. Materi ini dijabarkan dalam KD 3.1 yaitu Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda.
Kegiatan pembelajaran matematika pada siswa kelas V di SD Negeri 03 Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan belum bisa terlaksana dengan baik. Kegiatan pembelajaran yang terjadi cenderung hanya penyampaian dengan metode ceramah. Siswa masih terbiasa menerima materi dari penyampaian guru dan buku paket yang disediakan.
Selain itu, masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari dan dipahami. Hal ini mengakibatkan siswa dapat menjadi malas untuk belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika rendah.
Salah satunya adalah hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 03 Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan Semester 1 Tahun 2020/2021. Hasil penilaian ulangan harian masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). ketuntasan klasikal hasil belajar siswa adalah sebesar 43%.
Berdasarkan uraian masalah diatas maka salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa menikmati pembelajaran dengan menyenangkan.
Strategi yang digunakan adalah Joyful Learning, yang berorientasi pada aktivitas pembelajaran yang menyenangkan. Menurut Damayanti (2006: 191-194), strategi pembelajaran menyenangkan (Joyful Learning) merupakan proses pembelajaran yang membangun hubungan antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure).
Adapun langkah yang dilakukan dalam rangka menciptakan Joyful Learning adalah sebagai berikut: Pertama, penataan ruangan yang menarik dengan memenuhi unsur keindahan. Kedua, menghidupkan aktivitas pembelajaran dengan variasi model pembelajaran, media, dan sumber belajar yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu menbangkitkan motivasi belajar siswa.
Ketiga, mengisi waktu jeda dengan kegiatan yang menyenangkan seperti membuat pertanyaan lucu, humor, penjelasan tentang transisi menggunakan berbagai sumber yang dapat mendorong siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran.
Penerapan strategi Joyful Learning menunjukkan peningkatan pada hasil belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut berbeda pada kelas V SD Negeri 03 Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 43% meningkat menjadi 78,8%, dengan demikian indikator keberhasilan telah tercapai dengan baik. (unw1/ton)
Guru Kelas V SD Negeri 03 Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan