RADARSEMARANG.COM, Daring (dalam jaringan) merupakan suatu pilihan dalam proses pembelajaran pada kondisi saat ini, sebagai upaya pencegahan Covid-19. Pembelajaran yang dilaksanakan tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa melalui online yang menggunakan jaringan internet.
Siswa belajar di rumah sehingga guru harus memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini tidak mudah karena banyak kendala yang dihadapi.
Guru telah melakukan upaya untuk kelancaran belajar sehingga siswa tetap semangat dan tidak bosan belajar yaitu salah satunya dengan cara memanfaatkan media daring untuk mendesain media pembelajaran.
Menurut Widayatun, “Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang” (Dalam materi IPA kelas V semester 1 pada Tema 1 Mengenai Organ Gerak Manusia).
Hasil pembelajaran di SD Negeri Kajoran 2, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang kurang sesuai dengan target yang diharapkan. Karena guru masih dominan menggunakan media video pembelajaran.
Siswa kurang aktif, dan siswa secara mandiri kurang memanfaatkan penggunaan alat peraga sederhana. Sehingga memberi kesan bahwa pembelajaran IPA bersifat abstrak dan siswapun menjadi kurang semangat. Kurang memahami dalam proses belajar.
Upaya mengatasi hal tersebut peneliti menggunakan salah satu metode yang dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar dan memberikan kesempatan ekspresi yang aktif dan kreatif adalah dengan model pembelajaran make a match berbantuan Google Form Matching.
Model pembelajaran make a match, menurut Tarmizi dalam Novia (2015:12) adalah siswa mencari pasangan setiap siswa mendapatkan sebuah kartu ( bisa soal atau jawaban) lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang.
Google Form (google formulir) adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan, mengirim survei, memberikan siswa kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien.
Dalam hal ini google form matching merupakan salah satu kuis dalam bentuk menjodohkan yang diberikan kepada siswa.
Dikarenakan keterbatasan pembelajaran daring maka bahan pelajaran dimanipulasikan dalam bentuk model pengajaran make a match berbantuan Google Form Matching yang menjadikan anak seolah-olah bermain, asyik dan bekerja.
Dengan media ini akan lebih menyenangkan bagi mereka, dan sudah tentu pengajaran lebih bermakna.
Langkah awal yang dilakukan guru adalah menyampaikan video pembelajaran dan menyiapkan Google Form Matching yang berisi tentang konsep/topik (berupa kartu soal dan kartu jawaban).
Langkah-langkah pembelajaran dengan model pengajaran make a match berbantuan Google Form Matching pada materi “Organ Gerak Manusia” adalah siswa memperhatikan materi yang disampaikan secara daring kemudian mengikuti petunjuk dalam proses pembelajarannya.
Yaitu siswa mengamati gambar dan kartu kata kemudian mencari pasangan/mencocokkan dari kartu-kartu kata tersebut. Misalnya ada kartu kata “tulang betis” berpasangan dengan kartu kata“organ gerak bawah” atau gambar “tulang manusia” demikian seterusnya. Siswa diharapkan mampu menguasai materi dan dapat mencari pasangan kartu yang sesuai maka akan mendapat poin.
Dengan model pengajaran make a match berbantuan Google Form Matching ini siswa mempunyai pengetahuan, keterampilan aktif, kreatif, dan belajar dengan menyenangkan. Sehingga siswa dapat memahami pengetahuan yang diperolehnya, mempertajam daya ingat, dan meningkatkan keefektifan pembelajaran (belajar yang bermakna/meaningful). (pm1/lis)
Guru SDN Kajoran 2, Kec. Kajoran, Kabupaten Magelang