RADARSEMARANG.COM, Strategi pembelajaran kooperatif yaitu strategi pembelajaran membentuk kelompok kecil yang digunakan untuk melakukan kerja kelompok dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas pembelajaran.
Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe STAD (Student Team Achievement Division). Dalam tipe STAD, setiap kelompok menggunakan perangkat pembelajaran (misalnya lembar kerja) untuk menuntaskan materi pembelajaran. Mereka saling membantu untuk memahami materi pelajaran melalui tutorial, lembar kerja siswa, atau diskusi.
Usaha yang ditempuh dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMK Negeri 2 Semarang dalam kompetensi Serat Wedhatama Pupuh Pocung adalah menggunakan model STAD. Untuk memperlancar pelaksanaan model STAD dalam belajar kooperatif, perlu diperhatikan lima komponen utama yaitu penyajian kelas (class presentation), kelompok (teams), kuis (quizzes), skor kemajuan individu (individual improvement scores), dan pengakuan kelompok (team recognition) (Slavin dalam Sudjana, 2000).
Penyajian kelas adalah pengajaran yang dilakukan di depan kelas secara klasikal. Dalam penyajian kelas ini guru memberikan informasi pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan peserta didik dalam mengembangkan konsep materi yang dipelajari pada kegiatan kelompok.
Dalam hal ini siswa harus menyadari bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan materi yang disajikan tersebut. Karena akan membantu mereka untuk mengerjakan kuis dengan baik. Skor tiap anggota akan menentukan skor kelompok. Guru menyajikan materi secara klasikal sebanyak satu atau dua kali. Selanjutnya siswa disuruh bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Hal-hal yang perlu ditekankan guru dalam menyajikan materi pembelajaran adalah mengembangkan materi pelajaran sesuai apa yang dipelajari peserta didik dalam kelompok. Memberitahukan kepada peserta didik bahwa pembelajaran kooperatif menekankan belajar adalah memahami makna bukan hafalan. Mengontrol pemahaman peserta didik sesering mungkin dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Memberi penjelasan mengapa jawaban dari suatu pertanyaan benar atau salah, beralih pada konsep lain bila peserta didik telah memahami pokok masalahnya.
Kelompok dalam metode STAD menjadi ciri penting, karena setiap anggota kelompok dalam metode belajar ini harus bertanggung jawab atas keberhasilan kelompok mereka. Keberhasilan dan kegagalan setiap anggota kelompok akan sangat mempengaruhi kesuksesan kelompok. Oleh karena itu, anggota kelompok harus bekerja sama semaksimal mungkin dalam aktivitas belajar mereka.
Setelah guru memberikan pelajaran, anggota kelompok bertemu untuk mempelajari lembar-lembar kegiatan. Umumnya pembelajaran tersebut melibatkan kegiatan mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban-jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya, jika teman kelompok melakukan kesalahan.
Setiap anggota kelompok memberikan dukungan kepada teman sekelompok untuk berprestasi akademik dan memberikan perhatian terhadap hasil-hasil yang diperoleh sebagai hubungan dalam kelompok.
Fungsi kelompok untuk memastikan bahwa semua anggota ikut belajar, dan lebih khusus adalah mempersiapkan anggotanya untuk mengerjakan kuis dengan baik.
Kuis adalah tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa secara kelompok maupun individu yang diberikan kepada siswa setelah diskusi kelompok selesai. Kuis individu diberikan setelah melaksanakan kurang lebih satu atau dua penyajian kelas dan bekerja dan berlatih dalam kelompok. Masing-masing peserta didik berusaha dan bertanggungjawab secara individual.
Pengakuan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing anggota kelompok.
Berdasarkan skor kemajuan kelompok tersebut, guru memberi penghargaan kepada kelompok yang memenuhi kriteria tertentu. Dengan memanfaatkan pembelajaran model STAD siswa menjadi lebih mudah mengikuti kegiatan pembelajaran. Partisipasi aktif siswa meningkat dan memudahkan dalam menerima pelajaran. (rs1/lis).
Guru Bahasa Jawa SMKN 2 Semarang